Produsen smartphone asal Tiongkok, Xiaomi kini mulai serius menggarap ponsel dengan dukungan jaringan 5G. Xiaomi mengatakan bahwa mereka akan membuat lebih dari 10 ponsel 5G pada 2020 mendatang, kata CEO Xiaomi, Lei Jun yang berbicara di konferensi Internet Dunia di Wuzhen, Tiongkok.
Lei menambahkan perusahaannya menghadapi persaingan ketat di pasar dalam negerinya dari Huawei Technologies. Bulan lalu saja, Xiaomi baru meluncurkan Mi 9 Pro, smartphone berkemampuan 5G pertama untuk pasar domestik. Selain itu, Xiaomi juga sudah meluncurkan Mi Mix 3 5G serta Mi Mix Alpha meskipun hingga hari ini masih konsep.
Menurut Lei, permintaan untuk smartphone melebihi harapan perusahaan dan menyebabkan masalah rantai pasokan. Penerimaan perangkat telah mendorong Xiaomi untuk meluncurkan model 5G untuk tingkatan harga tinggi, menengah, dan rendah pada tahun depan.
"Orang-orang di industri khawatir bahwa model 4G tahun depan tidak akan laku, ini adalah langkah yang menurutnya tidak ada pilihan lain selain mengambil langkah tersebut," kata Lei. "Jadi kami berharap operator dapat mempercepat perluasan BTS 5G mereka."
Harga saham Xiaomi sendiri telah turun secara stabil selama setahun terakhir karena pasar ponsel pintar Tiongkok tumbuh lebih kompetitif. Pada bulan September, perusahaan mengumumkan akan merencanakan pembelian kembali saham senilai 1,5 miliar dolar AS.
Pada kuartal kedua 2019, Xiaomi menduduki 11,8 persen dari pasar smartphone Tiongkok, turun dari 13,9 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya menurut perusahaan riset Canalys.
Namun, tidak hanya Xiaomi, hampir semua merek top Tiongkok lainnya mengalami penurunan volume penjualan karena konsumen berbondong-bondong ke Huawei, sebagian didorong oleh patriotisme.
Pembuat handset yang berbasis di ShenZhen menjadi pusat ketegangan AS-Tiongkok pada Mei ketika Washington secara efektif meminta perusahaan-perusahaan AS untuk berhenti memasok suku cadang ke sana.
Bagaimanapun, Xiaomi telah melalui kesuksesan di Eropa, di mana ia tetap menjadi pemain yang relatif baru di benua itu. Pangsa pasar perusahaan di wilayah ini selama kuartal kedua 2019 mencapai 9,6 persen, naik 6,5 persen dari tahun sebelumnya, menjadikannya salah satu merek smartphone yang paling cepat berkembang di wilayah tersebut.