Melalui informasi yang dikeluarkan oleh International Data Corporation (IDC) atau riset firma pasar, dari sekian banyak merek ponsel pintar yang beredar di pasaran Indonesia, hanya Vivo yang dinobatkan sebagai penguasa pasar tanah air medio kedua 2020.
Vivo sukses menyisihkan brand-brand ternama yang sebelumnya menguasai pasar smartphone Indonesia seperti Samsung, Xiaomi, Realme, dan Oppo. Keempat merek ini menguasai pasar Indonesia pada medio pertama 2020.
Vivo telah meraup sebanyak 26,8 persen konsumen di tanah air. Presentase tersebut melampaui Oppo yang telah meraih 21,2 persen pangsa pasar.
Sedangkan Samsung hanya menempati posisi ketiga dengan meraih 18,7 persen. Sementara di posisi ke empat ada Xiaomi dengan raihan pangsa pasar sebesar 16,9 persen. Pada posisi kelima ada Realme yang meraup 14,2 persen. Sisa presentase sebesar 2,2 persen dikuasai pangsa pasar merek lain.
Vivo adalah penguasa pangsa pasar tertinggi dengan menguasai konsumen kelas low-end. Vivo juga sangat mengandalkan distribusi dari unorganized retail yang dijadikan sebagai sarana untuk menjual produk-produknya. Toko-toko ini tetap beroperasi meskipun masa pandemi sedang melanda tanah air.
Sedangkan Oppo tetap mempertahankan posisinya sebagai penguasa smartphone kelas mid-range melalui perangkat ponsel pintarnya, seperti A52, A91, dan A92 yang sudah dikenal di pasaran itu.
IDC melaporkan bahwa Samsung mengganti strateginya untuk meraup pasar dengan cara membuat produknya yaitu M-series menjadi eksklusif pada kuartal kedua. Saat ini produk-produk ponsel pintar dari merek lain mengalami kesulitan bersaing dengan ponsel pintar buatan pengembang asal China untuk pasaran ponsel kelas low-end dan mid-range.
Dalam hal ini, Xiaomi merupakan vendor yang bisa meraih keuntungan karena penjualan ponselnya dibanderol harga yang terjangkau untuk segmen low-end. Salah satu produknya yang paling diunggulkan di segmen tersebut adalah Redmi 8A Pro yang laris manis di pasaran tanah air.
IDC menyatakan bahwa Realme mengalami penurunan di kuartal pertama dan kedua karena terbatasnya supplay ponsel mereka, meskipun Realme memperkenalkan produk teranyarnya yaitu Realme Narzo yang digadang-gadang sebagai smartphone gaming dengan harga murah.
Dengan jumlah presentase pada kuartal kedua ini, maka Vivo masih merajai pangsa pasar ponsel tanah air. Pada kuartal pertama, Vivo mencatatkan rekor dengan menempati peringkat teratas untuk yang pertama kalinya.
Pasalnya, pada 2019 kuartal keempat, Vivo hanya bisa meraup 23 persen konsumen saja. Nah, pada tahun ini Vivo mengalami peningkatan yang signifikan yaitu menjadi 27 persen di kuartal pertama. Sedangkan pada kuartal kedua ini Vivo hanya meraup 26,8 persen.
Meskipun mengalami penurunan, namun penurunan tersebut cukup tipis dan tidak begitu signifikan. Hal ini membuat Vivo mampu mempertahankan posisinya. Kesuksesan yang diraih Vivo ini juga tidak terlepas dari pihak perusahaan yang lebih memfokuskan diri untuk menggenjot kegiatan promosi ponsel pintar untuk segmen low-end dan mid-range.
Walaupun demikian, jika dilihat secara menyeluruh, IDC melaporkan bahwa pengiriman ponsel di tanah air mengalami penurunan di kuartal kedua. Pengapalan smartphone menurun 6 persen untuk year-on-year. Sedangkan untuk quarter-on-quarter mengalami penurunan 3 persen dengan total pengiriman sebanyak 7,1 juta unit ponsel di kuartal kedua.
Baca juga: