Jaringan 5G tengah gencar dikembangkan di Indonesia. Berbagai perusahaan teknologi berlomba untuk jadi yang pertama menyediakan teknologi ini di Indonesia, negara yang menjadi pasar penjualan smartphone terbesar di Asia.
Kemarin, Smartfren menjadi perusahaan kesekian yang berhasil mengujicoba implementasi jaringan 5G di Indonesia. Digunakan untuk operasional industry manufaktur, kelebihan jaringan 5G terbukti bisa bikin operator mengawasi langsung secara real time tanpa berada di lokasi.
Sebelumnya, produsen perangkat telekomunikasi kawakan yang sudah lama menemani rakyat Indonesia juga melakukan hal yang sama. Dalam acara bertajuk Nokia 5G Innovation Day yang diselenggarakan belum lama ini di Jakarta.
Dalam acara tersebut, KP Goh selaku Presiden Direktur 5G Nokia, menjelaskan jika demonstrasi ini dilakukan untuk menunjukkan kelebihan dari portofolio end-to-end sebagai solusi bagi Indonesia untuk mendorong perkembangan bisnis dan daya saing teknologi di tengah dinamika ekonomi yang semakin menantang,” jelas Cho di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (15/8).
Dalam acara tersebut, Nokia pun turut mendemonstrasikan berbagai teknologi hasil pengaplikasian jaringan 5G di Indonesia. Kelima teknologi tersebut antara lain:
Menurut penjelasan yang disampaikan oleh Kepala Teknologi 5G Nokia, Brian Cho, teknologi ini bisa digunakan pemerintah untuk otomatisasi pelabuhan. Nantinya, aplikasi ini bakal membantu untuk mengendalikan sejumalh pesawat tanpa awak (drone) berkeceapatan tinggi yang sudah disiapkan demi kepentingan dan kebutuhan pelabuhan.
Diperkirakan, kemunculan dan perkembangan jaringan 5G bakal turut membuat moda transportasi berevolusi. Disebut juga sebagai 5G Transport, yang mana bakal lebih memfokuskan diri pada bagaimana pengirisan jaringan yang dinamis.
Teknologi ini nantinya dibentuk dengan bantuan perangkan lunak yang sudah mendukung konektivitas jaringan 5G. Selain itu, mekanisme otomatisasi pun juga bisa memberikan pengalaman dengan kualitas terbaik untuk kelompok penguna dari berbagai latar belakang.
Teknologi dan sistem komputer sudah sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari manusia – baik secara langsung maupun tidak langsung. Sensor dan tampilan adalah sesuatu yang membuat teknologi atau sistem komputer ini bisa beroperasi. Namun, bagaimana sebenarnya hubungan antara komputer dan pengguna dan respon yang terjadi di antara keduanya? Lalu, bagaimana jika mesin bisa dioperasikan hanya melalui sentuhan, suara, gerakan, atau kacamata VR?
Kurang lebih, itulah yang bakal dibawa oleh jaringan generasi kelima. Tampilan operasi nggak akan seribet dulu. Semua bisa kamu lakukan dengan mudah, lewat berbagai gaya operasional yang terus menerus dikembangkan. Hidup bakal jadi lebih mudah untuk dijalani dengan bantuan teknologi komputasi.
Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2017 di Finlandia, negara asal Nokia, Future X Digital Operations merupakan salah satu strategi ciptaan Nokia yang dipersiapkan untuk menghadapi Industri 4.0
Menurut penjelasan dari situs resmi Nokia, strategi ini diperkirakan bisa meningkatkan produktivitas lintas bidang dalam sektor industry. Dan seiring terwujudnya jaringan 5G, Internet of Things (IoT), dan jaringan ent-to-end, fitur ini bakal mempercepat perubahan digitial dari industri seperti manufaktur, logistik, transportasi, dan energy. Begitu pula dengan sistem pemerintahan negara dan kota.
Teknologi ini sebenarnya sudah lama dikembangkan. Namun, karena kurangnya kecepatan jaringan, kelebihannya pun nggak terlalu bisa dimaksimalkan. Dan hanya menggunakan jaringan 5G, nantinya semua pihak bisa memaksimalkan kelebihan dari teknologi Virtual Reality.
Salah satunya adalah kemampuan VR untuk memberikan tambahan pengalaman berbelanja ritel secara online. Contohnya, kamu bisa mencoba pakaian yang dipilih dari online shop langganan secara online, hanya dengan menggunakan headset VR.