Buntut dari pemutusan hubungan kerja sama antara Android dan Google, Huawei dirundung banyak masalah yang berhubungan dengan pasokan produk hingga layanan dari perusahaan asal Negeri Paman Sam. Yang terakhir dikabarkan vendor perancang chip yaitu ARM juga mengikuti langkah perusahaan lainnya seperti Qualcomm dan Intel untuk putus hubungan dengan Huawei.
ARM yang bermarkas di Cambridge, Amerika Serikat diketahui telah mengintruksikan karyawannya untuk menangguhkan sejumlah perjanjian bisnis dengan Huawei.
"ARM mematuhi pembatasan terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah AS. ARM menghargai hubungan dengan mitra lama kami HiSilicon dan kami berharap untuk resolusi cepat tentang masalah ini," ungkap pihak ARM seperti dikutip BBC pekan lalu (22/5/2019).
Menanggapi hal tersebut, Huawei menegaskan bahwa hal ini tak akan berpengaruh secara banyak. Huawei sendiri mengklaim telah berhasil memiliki lisensi permanen rancangan arsitektur ARM8 dengan instruksi 32/64-bit. Rancangan tersebut juga sudah digunakan oleh prosesor buatan Huawei berbasis fabrikasi 7nm.
Deretan prosesor Huawei seperti Kirin 710 dan Kirin 980 sendiri adalah produk dari arsitektur ARM8 ini. Selain itu, Kirin 985 yang kini masih dalam tahap pengembangan juga berasal dari produksi yang sama.
Huawei juga menenkankan bahwa pihaknya mampu untuk mendesain chip atau prosesor ARM sendiri, jika dalam jangka panjang pemutusan lisensi ini tidak ditangguhkan.
"Huawei menekankan bahwa Huawei dapat sepenuhnya mendesain prosesor ARM secara independen, dan melengkapi hak kekayaan intelektual, serta dapat mengembangkan proses ARM secara independen untuk jangka panjang, terlepas dari lingkungan eksternal," ungkap Huawei.
"Dengan kata lain, bahkan jika ARM nantinya tidak dapat memberi otorisasi instruksi ARM diatur di bawah tekanan tertentu, Huawei tidak akan terpengaruh," sambungnya pada Gizchina.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) juga tetap mendukung Huawei dengan tetap bekerja sama dengan perusahaan berlogo kipas merah itu. Juru bicara TSMC mengatakan pada GSM Arena (27/5), bahwa pihaknya masih akan melanjutkan proses produksi dari chipset Kirin. Dan kerja sama tersebut masih akan berjalan seperti biasa.