Huawei dikabarkan tak bisa lagi mencicipi pembaruan Android karena terjadi masalah lisensi di Amerika Serikat. Meskipun demikian, Huawei pun sudah punya rencana cadangan untuk mengantisipasi hal tersebut.
Beberapa bulan lalu, Huawei memang dilaporkan telah membuat sistem operasi sendiri untuk smartphone-nya. Hal itu dilakukan dengan antisipasi jika pihaknya akan diblokir dari penggunaan perangkat lunak perusahaan Amerika seperti Microsoft dan Google, yang terjadi saat ini.
Seperti dilansir Wcctech, Senin (20/5/2019), sistem operasi tersebut kemungkinan akan bernama HongMeng OS. Huawei telah mengembangkan sistem operasinya sendiri itu sejak tahun 2012.
“Kami telah menyiapkan sistem operasi kami sendiri. Jika pernah terjadi bahwa kita tidak dapat lagi menggunakan sistem ini, kita akan siap, ”kata Richard Yu CEO Divisi Konsumen Huawei. “Itu rencana B kami. Tapi tentu saja kami lebih suka bekerja dengan ekosistem Google dan Microsoft," kata Yu.
OS ini pun dikabarkan akan tetap menggunakan library dari Android untuk membangun struktur EMUI itu sendiri, terlebih di Tiongkok yang memang tidak mempunyai dukungan penuh dari Google.
Hingga saat ini, Huawei belum mengomentari apapun terkait dengan pemberitaan ini. Mereka memilih untuk bungkam dan ingin fokus ke hal lain yang lebih penting.
Lima tahun yang lalu, Huawei adalah perusahaan yang tidak punya nama apa-apa di dunia teknologi. Saat ini, mereka menduduki peringkat nomor 2 setelah Samsung. Bahkan Huawei telah menggeser posisi Apple di Tiongkok. Demikian diwartakan Forbes (20/5).
Tiongkok adalah pasar yang penting bagi Apple. Jika nanti Huawei bisa membuat sistem operasinya sendiri, mereka akan mengubah permainan. Tidak hanya merusak pasar penjualan Apple di Tiongkok, namun juga bisa memakan pangsa pasar Android.
Sistem operasi Huawei memang tidak akan diizinkan di AS, namun apakah ada yang berpikir Eropa yang bukan penggemar Google akan melarangnya juga?
Huawei memiliki senjata rahasia dalam perang dagang dan ditujukan tepat ke Apple dan Google. Itu akan tetap ditujukan di sana, bahkan jika Administrasi Trump menghapus Huawei dari daftar hitamnya.