Awal bulan Juli ini, masyarakat dan pelaku teknologi dibuat was-was melihat perseteruan Amerika Serikat dan Cina. Bermula dari perang dagang kedua negara, lalu berimbas ke sektor teknologi. Dan Huawei adalah pihak yang dirugikan dalam konflik ini.
Tensi kedua negara memuncak manakala Huawei mengumumkan bakal merilis dan menggunakan sistem operasi (OS) bikinannya sendiri, HongMeng. Pasalnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta Google untuk mencabut OS Android miliknya dari semua smartphone bikinan Huawei.
Seperti untuk menekankan jika Huawei bisa “baik-baik saja” tanpa kerja sama Google, CEO sekaligus pendiri Huawei, Ren Zhengfei, mengungkapkan jika performa HongMeng lebih kencang daripada Android. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah wawancara. Dilansir dari Mashable, mereka yang sudah mencoba OS ini bahkan mengaku jika kecepatannya 60 persen lebih tinggi daripada Android!
Kelebihan lainnya yaitu sistem operasi ini dibuat untuk bisa support di berbagai gawai dan perangkat. Ya, OS HongMeng diklaim mampu menjalankan komputer, tablet, smartphone, hingga data centre tanpa banyak kesulitan.
Kini, perseteruan itu sudah agak mereda. Google sudah memperbolehkan Huawei menggunakan lagi OS Android. Masih dari sumber yang sama, kondisi tenang ini pun membuat haluan Huawei seakan kembali berubah.
Baru-baru ini, Huawei kembali merilis sistem operasi smartphone terbarunya yang disebut Harmony. Sampai sekarang, tak ada informasi lebih lanjut terkait OS ini.
Yang bisa diketahui dari Harmony hanyalah sebagai salah satu sistem operasi baru yang sudah didaftarkan pada European Union Intellectual Property Office. OS terbaru ini didaftarkan di Eropa pada 12 Juli lalu sebagai sistem operasi untuk semua perangkat mobile dan computer. Jadi, nggak cuma terbatas smartphone saja.
Pertanyaannya, apakah Harmony ini merupakan nama Eropa dari HongMeng, OS yang diklaim lebih cepat dari Android dan dijadikan senjata Huawei kala perang dagang kemarin? Tidak ada titik jelas untuk hal ini. Dan perubahan arah kebijakan Huawei pun makin terlihat manakala salah satu eksekutif perusahaannya memberikan pernyataan.
Di waktu bersamaan dengan pendaftaran Harmony, salah satu eksekutif perusahaan Huawei, Liang Hua, menyatakan jika pengembangan OS HongMeng dikhususkan untuk perangkat IoT (Internet of Things, -red) karena mampu mengurangi tingkat latensi.
“Dalam terminologi smartphone, kami (Huawei,-red) masih menggunakan ekosistem dan sistem operasi Android sebagai ‘pilihan pertama’,” jelas Liang Hua.
Pernyataan di atas tentu bikin posisi Huawei makin sulit dipahami. Secara, mereka baru saja mendaftarkan Harmony, tapi malah menjelaskan HongMeng kepada publik.
Kamu bingung? Sama! Tapi, mungkin ada penjelasan yang bisa kita ambil dari peristiwa ini. Harus dipahami, pelarangan Huawei untuk Android sudah dicabut. Maka dari itu, tampaknya bakal jadi hal yang sia-sia kalo sampai mengembangkan alternative Android, yang mana sudah digunakan lama dan murah produksinya.
Sementara itu, penguatan OS HongMeng untuk dukungan IoT bisa jadi solusi untuk memperkuat ekosistem dari keseluruhan sistem teknologinya sendiri. Oleh karena itu, Huawei pun mengambil nama ‘Harmony’. Eits, tapi ini hanya tebak-tebak berhadiah. Untuk bagaimana kebenarannya, kita serahkan dulu pada pihak Huawei untuk menjelaskan.