hot news

Huawei Optimis HarmonyOS buatannya Bakal Jadi Sistem Operasi Dunia

Tuesday, 29 September 2020 | 14:00 WIB

Saat ini Huawei sedang bertahan dari gempuran yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Huawei berusaha keras untuk bertahan hidup dengan cara agar sistem operasi buatannya, HarmonyOS, dapat digunakan oleh ponsel pintar lain.

Pasalnya, sistem operasi HarmonyOS digadang-gadang akan mampu menggantikan sistem operasi Android. Huawei memanfaatkan keunggulan ini. Demikianlah Huawei akan bertahan sekaligus melawan kebijakan yang diterapkan AS.

Guo Ping, selaku Rotating Chairman Huawei, menyatakan bahwa perusahaan tengah fokus pada pengembangan ekosistem HMS (Huawei Mobile Service). Tindakan ini dilakukan pasca AS memberikan sanksi kepada Huawei agar tidak lagi mendapat lisensi Google dan Android.

Guo Ping itu mengungkapkan bahwa perusahaan masih akan terus melakukan investasi terkait teknologi cloud, komputasi dengan kinerja tinggi, konektivitas, dan kecerdasan buatan.

“Perusahaan juga akan terus mendukung mitra rantai pasok (supply chain) yang masih bekerja sama dengan Huawei,” kata Guo Ping, melansir GizmoChina.

Ia menambahkan bahwa Huawei tengah berusahan menemukan solusi agar bisa mendapatkan chipset untuk ponsel pintar buatannya. Seperti yang sudah dikabarkan sebelumnya, bahwa Huawei sudah tidak lagi mendapat persediaan chipset pasca kebijakan yang dikeluarkan AS, yaitu melarang perusahaan teknologi AS agar tidak menjual perangkatnya kepada Huawei.

HarmonyOS (Gizmochina)

Sementara itu, Presiden Layanan Cloud Konsumen Huawei, Zhang Ping An, menyatakan bahwa perusahaannya sedang melakukan negosiasi dengan vendor China agar dapat melebarkan jangkauan penggunaan sistem operasi HarmonyOS.

Apabila raksasa teknolog negeri Tirai Bambu itu sukses merayu produsen ponsel pintar untuk menggunakan HarmonyOs, maka hal ini akan dapat memberikan hantaman keras untuk Google Android. Hal ini tetap berlaku, meskipun, penggunaan HarmonyOS hanya sebatas untuk pasaran Negeri Tirai bambu saja.

Guo Ping mengungkapkan bahwa pihaknya sedang bekerja keras untuk menemukan solusi yang bisa membuat ratusan juta chipset agar dapat mendukung sistem operasi HarmonyOS. Hal ini diperlukan Huawei untuk memproduksinya setiap tahun.

Guo Ping juga menambahkan bahwa perusahaannya bersedia belanja chip pada perusahaan teknologi AS yang telah diberi izin oleh pemerintah. Kehendaknya ini, meliputi saingannya yaitu Qualcomm.

Hingga kini, Huawei telah kehilangan pemasok utama chipset mereka setelah kebijakan yang diterapkan AS. Huawei tidak bisa lagi meminta pasokan chipset dari SK Hynix, TSMC, Kioxia, Samsung Electronics, Macron, Sony, dan Sharp.
Setelah kehilangan pemasok utama chipsetnya. Huawei mendapat kabar yang cukup meyakinkan, bahwa Intel dan AMD telah dikonfirmasi bahwa kedua perusahaan tersebut sudah mendapat lisensi dari pemerintah AS. Lisensi itu memungkinkan keduanya dapat melakukan bisnis dengan Huawei. meskipun sampai saat ini belum diketahui apakah ada batasan tertentu yang memberatkan Huawei atau tidak.

Tidak hanya Intel dan AMD, ada juga SMIC dan MediaTek yang sudah mengajukan permhonan lisensi agar bisa memasok persediaan chipset untuk Huawei, seperti yang dilansir dari Gizmochina. Berita sebelumnya mengabarkan bahwa Huawei membantah sistem operasi mereka dianggap berupaya mengganti sistem operasi Android.

Pandangan tersebut kini berbalik arah. Huawei sangat optimis bahwa HarmonyOS akan merajai dunia teknologi di masa yang akan datang. Untuk melancarkan misinya, Huawei terus menyempurnakan HMS (Huawei Mobile Service) sebagai toko aplikasi buatannya sendiri yang direncanakan untuk mengganti Google Play Store sebagai toko aplikasi sebelumnya.

Baca juga: