Setelah putus hubungan dagang dengan Google, tak perlu waktu lama bagi Huawei untuk mengembangkan sistem operasi mobile-nya sendiri. Sistem operasi in-house pertama bernama HongMeng OS itu telah dibenamkan dalam 1 juta smartphone untuk menggantikan sistem operasi Android.
Menurut perusahaan Rosenblatt Securities dilansir China Daily, Selasa (11/6/2019), satu juta unit perangkat berbasis HongMeng OS itu telah dikirimkan ke beberapa wilayah untuk pengujian. Belum diketahui pengujian ini akan memakan waktu berapa lama sampai versi final untuk diluncurkan ke pasar.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa sistem operasi in-house itu bakal kompatibel dengan semua aplikasi Android dan memiliki peningkatan fungsi keamanan untuk melindungi data-data pribadi.
CEO kelompok bisnis konsumen Huawei, Yu Chengdong mengatakan dalam laporan sebelumnya bahwa sistem operasi itu akan tersedia paling cepat pada musim gugur tahun ini atau musim semi mendatang paling lambat.
Sistem operasi ini juga akan mendukung smartphone, komputer, tablet, televisi, mobil, dan perangkat pintar yang dapat dipakai nantinya, kata Yu dalam grup WeChat yang melibatkan beberapa pakar internet.
Meskipun Amerika Serikat menunda larangan perdagangan dengan Huawei selama 90 hari sejak 20 Mei lalu, pabrikan yang berbasis di ShenZhen itu tidak memiliki rencana untuk menunggu resolusi dan sudah mendorong OS-nya yang telah berada dalam pengembangan selama beberapa tahun sejak tahun 2012. Merek dagang HongMeng saat ini sudah diakuisisi di berbagai pasar, seperti Kanada, Eropa, Korea Selatan, dan Meksiko.
Sementara itu, Google juga dilaporkan telah memperingatkan pemerintah AS bahwa hal itu berisiko membahayakan keamanan nasional AS jika meneruskan pembatasan ekspor pada Huawei, dan telah meminta agar Huawei dibebaskan dari larangan apa pun.