Pada bulan Januari tahun ini, Huawei secara resmi mengumumkan bahwa jumlah pengguna EMUI 10, antarmuka buatannya sudah digunakan di lebih dari 50 juta. Dua bulan kemudian, angkanya kini telah berlipat ganda.
Menurut Presiden Perangkat Lunak Konsumen BG Huawei, jumlah pengguna EMUI 10 global sekarang sudah mencapai lebih dari 100 juta pengguna. Pembaruan EMUI 10 itu kini sudah digulirkan di ponsel-ponsel miliknya di seluruh dunia. Sementara di Indonesia dijanjikan pembaruan itu akan tersedia pada bulan April mendatang.
EMUI 10 atau dikenal juga sebagai Magic UI 3.0 berbasis Android 10 ini membawa rancangan UX yang baru dengan fitur-fitur user friendly untuk semakin mempermudah pengguna Honor.
"Salah satu keunggulan fitur yang ditawarkan melalui rancangan UX adalah pilihan Dark Mode, di mana adanya penekanan kontras yang optimal antara latar dan tulisan sehingga mata tidak mudah lelah saat navigasi.
Sistem navigasi yang disuguhkan pun akan mudah sekali digunakan oleh para pengguna. Misalnya saat pengguna swipe up untuk minimize aplikasi, animasinya akan mengikuti arah dan intensitas gerakan jari untuk memberikan respons yang lebih akurat, serta pengalaman yang semakin memuaskan.
Selain itu, pengguna dapat menerapkan filter sebelum mengambil foto yang diinginkan. Lalu aplikasi kamera zoom bar juga akan terlihat lebih jelas dan perekam video menjadi semakin mudah dengan grid pendukung serta timer.
EMUI 10 atau Magic 3.0 juga menjanjikan tingkat keamanan tinggi. Semua perangkat yang diperbarui ke EMUI 10 juga diproteksi oleh Trusted Execution Environment. Dengan sertifikasi CC EAL5+, microkernel sudah memiliki sertifikasi keamanan tertinggi untuk OS konsumer global.
Menurut Huawei, EMUI 10 membuka penghalang antara Windows dan sistem Android. Ini mewujudkan kolaborasi tanpa batas antara PC dan ponsel. Keyboard dan mouse PC dapat dengan mudah menjadi periferal ponsel. EMUI 10 mengadopsi tiga teknologi utama dengan kerangka pemrograman UI yang berkualitas untuk mencapai multi-terminal self-adaptation dari antarmuka aplikasi.
Di lain sisi, dengan larangan terhadap Huawei oleh AS ditambah dengan pandemi coronavirus, bisnis Huawei tidak sekuat yang seharusnya. Di pasar global untuk Februari 2019, Huawei menempati urutan ke-4 di belakang Samsung, Apple, dan Xiaomi. Meskipun perusahaan melakukan banyak hal untuk menggantikan RUPS Google, itu adalah tugas berat yang akan membutuhkan beberapa tahun untuk bisa kembali normal.