Xiaomi dikabarkan telah berhasil menyalip Huawei ke posisi ke-tiga sebagai pabrikan smartphone teratas pada periode bulan Februari 2020. Ini adalah pertama kalinya Xiaomi mengalahkan Huawei. Huawei harus rela melepaskan posisi ketiganya setelah mengirimkan hanya 5,5 juta unit smartphone, sementara Xiaomi berhasil mengirimkan smartphone sebanyak 6 juta unit sebagaimana berdasarkan laporan Strategy Analytics.
Baik Huawei dan Xiaomi pun, keduanya sama-sama mengalami penurunan tajam. Huawei awalnya mengirimkan sekitar 12,2 juta unit pada bulan Januari 2020 sedangkan Xiaomi sebanyak 10 juta unit di bulan Januari 2020.
Huawei kemudian mengirimkan hampir 70 persen lebih sedikit ponsel pada Februari 2020, dibandingkan Februari 2019. Pengiriman Xiaomi hanya merosot sekitar 30 persen. Secara keseluruhan, ada sebanyak 62 juta unit ponsel yang dikirimkan pada bulan Februari 2020, ini mengalami penurunan 39 persen, dibandingkan dengan tahun 2019.
Sementara itu, saingan terberat Huawei dan Xiaomi, yakni Samsung masih menempati posisi pertama dengan total pengiriman sebanyak 18,2 juta unit pada Februari 2020. Meskipun begitu, Samsung mengalami penurunan masing-masing 13 persen dan 17 persen dalam pengiriman dan penjualan global.
Kemudian diikuti oleh Apple di posisi kedua dengan 10 juta unit yang telah dikirimkan pada bulan tersebut. Pengiriman dan penjualan globalnya pun masing-masing turun 27 persen dan 39 persen.
Sedangkan Oppo berada di posisi kelima dengan penurunan sebesar 49 persen dan 52 persen dari tahun ke tahun (YoY) untuk pengiriman dan penjualan globalnya. Vivo turun 54 persen dan 50 persen.
Semua industri ponsel saat ini memang mengalami penurunan besar-besaran yaitu sebesar 38 persen yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang tengah berlangsung.
"Februari 2020 adalah tahun dengan penurunan terbesar dalam sejarah pasar ponsel pintar di seluruh dunia. Pasokan dan permintaan ponsel di anjlok di Tiongkok dan di seluruh Asia serta mengalami perlambatan di seluruh dunia," kata salah seorang eksekutif di perusahaan riset tersebut.
Khusus untuk Huawei, penurunan juga terjadi akibat dari dilarangnya berbisnis dengan para vendor Amerika Serikat sehingga perangkat terbaru mereka tidak dilengkapi dengan aplikasi dan layanan Google. Sementara perusahaan lain seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo masih bisa tetap meluncurkan ponselnya dengan harga bersaing dan dilengkapi dukungan penuh dari Google.