Beberapa waktu lalu, Netflix mengeluarkan film dokumenter berjudul The Social Dilemma, film ini mengungkap bahaya medsos karena mengakibatkan kecanduan bagi para penggunanya dan efek psikologis yang ditimbulkannya.
Akhir-akhir ini sejumlah penolakan terhadap medsos semakin bertambah saja. Setelah sebelumnya, sejumlah negara seperti China, Iran, dan Korut memblokir aplikasi milik Zuckerberg tersebut.
Dari sekian banyak negara di dunia, ada satu negara kecil yang berencana memblokir media sosial Facebook. Negara kecil itu adalah Kepulauan Solomon. Apa sebabnya? Mungkinkah Kepulauan Solomon akan bergabung dengan ketiga negara tersebut?
Pemerintah Kepulauan Solomon hendak memblokir Facebook sampai waktu yang tidak ditentukan, sebabnya pemerintah negara tersebut mendapat caci makian keras dari pengguna platform Facebook di negaranya.
“Bahasa kasar pada menteri, Perdana Menteri (Manasseh Sogavare), pembunuhan karakter, pencemaran nama baik, semua ini adalah masalah yang memprihatinkan,” kata Peter Shanel, selaku menteri Komunikasi Kepulauan Solomon.
Peter Shanel Agovaka dikabarkan tengah merancang sebuah aturan untuk melakukan pemblokiran sementara pekan ini. Ia juga akan berdialog dengan operator seluler untuk menjalankan rencananya, sebagaimana yang dilaporkan Solomon Times.
Media kenamaan, Reuters mengonfirmasi berita yang beredar itu. Pemerintah Kepulauan Solomon mengatakan bahwa mereka akan segera mengeluarkan pernyataan resmi secepat mungkin.
Apabila rencana ini benar-benar diterapkan, maka Kepualauan Solomon bakal bergabung dengan ketiga negara yang telah lebih dulu memblokir Facebook.
Pihak Facebook menyatakan bahwa perusahaan akan berdialog dengan pemerintah Kepulauan Solomon untuk membicarakan masalah tersebut.
“Langkah ini akan berdampak pada ribuan orang di Kepulauan Solomon yang menggunakan layanan kami untuk terhubung dan terlibat dealam diskusi penting di seluruh Pasifik,” kata pihak Facebook.
PM Mannaseh Sogavare menuai kritikan di Facebook setelah pendistribusian dana stimulus ekonomi selama pandemi Covid-19. Ia juga mendapat kritikan karena menjalin hubungan diplomatik dengan China ketimbang dengan Taiwan.
Media sosial Facebook merupakan ruang diskusi yang paling banyak digunakan di Kepulauan Solomon yang berpenduduk sebanyak 650.000 orang. Sementara itu, Matthew Wale, yang merupakan pemimpin oposisi menolak tindakan yang akan diambil oleh pemerintah di negaranya.
“Politisi selalu khawatir tentang orang-orang yang memiliki akses ke informasi dan dapat dengan bebas membatasi pendapatan, ini benar-benar tidak bisa menjadi dasar untuk mengajukan blokir,” ujar Matthew.
"Saya sama sekali tidak melihat adanya pembenaran untuk larangan seperti itu," tutupnya.
Baca Juga: