Instagram merupakan media sosial yang banyak digunakan anak muda. Fitur-fitur baru terus bermunculan dari platform jejaring sosial ini. Beberapa kali Instagram mengeluarkan fitur baru pada momen-momen tertentu, seperti Pride Month di bulan Juni.
Biasanya pengguna Instagram membuat stories yang akan bertahan selama 24 jam, dan stories itu memiliki warna merah saja. Kini, pengguna dapat mengubah warna lingkaran tersebut menjadi warna-warni melalui fitur Pride Month di Instagram.
Instagram, melalui keterangan resimnya menyatakan bahwa terdapat fitur yang bisa dipakai untuk merayakan Pride. Hasilnya bisa bikin lingaran warna-warni pada IG Stories.
Yang perlu dilakukan oleh pengguna hanyalah mencantumkan tagar tertentu, setelah itu lingkaran IG Stories akan berubah menjadi gradien pelangi secara otomatis.
Berdasarkan penelusuran Braintologi, sudah ada beberapa tagar yang dapat mengubah ring stories jadi warna-warni, antara lain: #loveislove, #equalitymatters, #bornperfect, #accelerateacceptance, #pride, dan #lgbtq. Gunakanlah salah satu tagar tersebut untuk mengubah ring stories.
Tidak hanya fitur itu, Braintologi menemukan fitur lain di menu Edit Profil ada kolom opsi gender. Ada empat opsi gender yaitu, Female, Male, Custom dan Prefer Not to Say.
Setiap tahun, pada bulan Juni, Instagram merayakan Pride Month. Selama bulan ini, komunitas LGBTQ+ seluruh dunia merayakan Pride Month. Tahun ini banyak Pride events dibatalkan karena pandemi COVID-19.
Instagram memperkenalkan fitur Pride 2020, termasuk tagar, stiker dan filter. Tahun ini, kamu bisa membuat Ring Stories Instagram menjadi warna pelangi. Mungkin kamu sudah tahu, sebagian pengguna instagram menggunakan fitur ini untuk merayakan Pride Month dalam rangka merayakan kesetaraan gender bagi penduduk di seluruh dunia.
Jika kamu menggunakan salah satu tagar yang sudah disebutkan di atas atau menggunakan stikernya, seketika ring berubah warna menjadi pelangi.
Instagram turut merayakan Pride Month pada fitur story untuk membantu komunitas LGBTQ+ terhindar dari kecemasan, ketakutan dan merasa tersisihkan dari lingkungan sosial. Platform media sosial ini turut membantu komunitas tersebut untuk tampil di publik dan tidak perlu mencemaskan munculnya intimidasi dari mayoritas.
Baca juga: