Dalam video penjelasan yang diunggah oleh Kimi Hime di channel YouTube miliknya semalam, dijelaskan bahwa sebagian besar penonton channel YouTube miliknya ada di kisaran umur 18-24 tahun. Berdasarkan statistik pengunjung yang diperlihatkan oleh Kimi, penonton channel miliknya di kisaran usia itu mencapai 50% dari total 9,5 juta penonton. Bisa kita lihat, data tersebut adalah data penonton Kimi sejak 24 Juni hingga 21 Juli.
Dari penjelasan youtuber gaming yang tengah viral ini, bisa diperkirakan kalo 4,75 penonton berusia 18-24 tahun berhasil dikumpulkan oleh Kimi. Padahal, seperti yang sudah diberitakan berbagai media, beberapa konten Kimi Hime diblokir Kemenkominfo akibat dianggap terlalu vulgar bagi anak-anak.
Memang, jumlah penonton dari data di atas adalah penonton yang memiliki rentang usia 18-24 tahun. Artinya, mereka yang menonton dianggap sudah cukup dewasa oleh masyarakat maupun Pemerintah. Satu tuduhan pemerintah berhasil dihindari.
Namun, setelah itu, Kimi kembali menjelaskan, jika penonton remaja, yang rentang usianya antara 13-17 tahun, hanya sekitar 16 % persen dari total penonton Kimi per 1 bulan ini. Jika kita hitung, berarti ada sekitar 1,52 juta remaja belum cukup umur yang menjadi penonton konten bikinan pemilik nama lengkap Kimberly Khoe ini.
Kita pun nggak bisa serta merta menyalahkan Kimi atas konten yang terlalu vulgar itu. Mengapa? Yah, karena memang konten hiburan yang paling disukai masyarakat Indonesia. Buktinya? Berikut penjelasan Google Indonesia.
Tahun 2018 lalu, Head of Consumer Marketing Google Indonesia, Fibriyani Elastria, menjelaskan kepada Republika bahwa ada tiga jenis konten yang paling disukai masyarakat kita.
“Pertama adalah musik, kedua hiburan, dan yang ketiga adalah tutorial,” jelas Fibri seperti dilansir dari Republika.
Nah, berdasarkan analisa yang dilakukan oleh tim Google Indonesia, sebagian besar masyarakat kita mengakses Google untuk mencari hiburan dan Inspirasi. Menurut Fibri, masyarakat kerap mengakses YouTube saat sampai di rumah sepulang kerja atau akhir pekan.
Sebenarnya, paparan Fibri di atas kini sudah bergeser. Hal ini bisa kita lihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga Hootsuite bekerja sama dengan We Are Social. Dalam Global Digital Overview 2019, disebutkan bahwa YouTube menjadi website keempat yang paling sering dikunjungi masyarakat Indonesia. YouTube berada di bawah Google, dan Facebook, untuk website yang paling kerap dikunjungi di Indonesia.
Setiap bulan, dari 130 juta gawai yang aktif dan terhubung internet, total kunjungan ke YouTube mencapai 504,5 juta dengan rata-rata menghabiskan waktu sekitar 26 menit.
Namun, dari total populasi gawai yang terkoneksi itu, 98% menggunakannya untuk menonton video, 50% streaming televisi, 46% untuk main game atau jadi penyiar konten gaming, 36% nonton konten gaming, dan 17% nonton kompetisi e-Sports.
Ya, tahun 2019 ini terjadi perubahan besar-besaran. Konten gaming menjadi raja di antara jenis konten lainnya. Bisa kita maklumi, mengingat pemerintah tengah gencar mempromosikan dan mengembangkan iklim industri kreatif yang sehat melalui Badan Ekonomi Kreatif. Dan semoga, dengan adanya kasus Kimi Hime ini, masyarakat kita jadi lebih cerdas untuk memilih konten yang bakal dinikmati.