Setelah dikabarkan bakal diluncurkan secara publik pada September mendatang, kini menurut laporan terbaru yang dilansir Gizmochina, Jumat (16/8/2019), Huawei Mate X bakal diundur lagi hingga November disebabkan masalah kontrol kualitas dari perangkat tersebut.
Selain itu, Huawei sepertinya juga akan melakukan perubahan desain dari sisi kover atau pelindung berbahan logam. Ya, pelindung berbahan logam itu akan dilepas guna membuat layar menjadi lebih berguna.
Salah satu petinggi perusahaan mencoba menggunakan alumunium sebagai pengganti dari baja guna membuat perangkat 20 gram lebih ringan. Namun nampaknya mereka mempertimbangkan bahan tersebut karena dinilai tidak cukup kuat untuk digunakan dalam waktu lama, hal ini yang juga masih menjadi masalah.
Hal ini tentu saja membuat beberapa pengguna Huawei merasa bingung. Pasalnya, CEO Huawei bahkan sudah memamerkan perangkat anyarnya ini. Sempat membuat heboh, sangat disayangkan jika perangkat ini harus ditunda lagi perilisannya.
Dengan perubahan itu, Huawei harus mengalah kepada Samsung, pasalnya smartphone berlayar lipat atau Galaxy Fold akan bersiap rilis pada bulan September mendatang. Diperkirakan, Huawei Mate X baru mulai bisa dibeli sebelum Tahun Baru Tiongkok, yang berarti dimulai pada awal tahun depan.
50 Juta unit smartphone layar lipat
Penjualan smartphone berlayar lipat akan mencapai 50 juta unit pada tahun 2024 menurut laporan riset IHS Markit, perusahaan informasi dan analisis keuangan yang berbasis di London. Meski angka penjualan memang hanya sedikit, namun hingga saat ini baru satu perangkat yang sudah mulai dijual yaitu FlexPai.
Sementara Samsung Galaxy Fold baru akan meluncur pada September mendatang setelah itu disusul oleh Huawei dengan Mate X-nya pada bulan November.
Dilansir dari laman GSM Arena, IHS Markit juga mengungkapkan jika teknologi ini masih belum matang. Meskipun demikian, saat ini adopsi layar OLED yang mendasari ponsel lipat sudah banyak digunakan.
Meskipun pengiriman smartphone menurun, jumlah perangkat dengan OLED belum turun. Bahkan bakal ada lonjakan penjualan hingga 30 persen pada ponsel dengan layar berjenis OLED pada kuartal berikutnya. Dorongan teknologi di bawah layar seperti pembaca sidik jari dalam layar dan kamera di bawah layar depan telah menuntut produksi lebih banyak panel OLED.