Pada bulan September lalu, Xiaomi dilaporkan akan menambahkan peringatan Gempa Bumi dalam OS MIUI 11 terbarunya. Kini perusahaan asal Tiongkok itu akhirnya mulai mewujudkannya meski saat ini masih dalam tahap uji ketika MIUI 11 dirilis.
Pada konferensi pengembang pekan ini yang diadakan di Beijing, Tiongkok, Xiaomi mengonfirmasi bahwa mereka telah mulai meluncurkan fitur peringatan Gempa Bumi untuk pengguna di Sichuan, Tiongkok menggunakan OS MIUI. Perusahaan berencana untuk meluncurkannya dalam skala yang lebih luas di seluruh Tiongkok segera.
Xiaomi menjadi perusahaan pertama yang mengklaim berhasil mengintegrasikan layanan peringatan dini gempa ke dalam sistem operasi. Dengan pengintegrasian ini, peringatan terjadinya gempa akan dikirimkan ke smartphone yang beroperasi dengan MIUI 11 dan Mi TV hanya hitungan detik sebelum gelombang gempa tiba. Fitur ini diluncurkan pada 20 September lalu dan masih pada tahap uji coba ketika MIUI 11 dirilis.
Selain itu, peringatan itu juga dapat memberikan informasi tentang tempat penampungan darurat terdekat, perincian kontak darurat, kontak medis, dan informasi penyelamatan untuk membantu dalam situasi kritis.
Bekerja sama dengan Institute of Care-life, sebuah organisasi yang berpangkalan di Chengdu dan berfokus pada peringatan bencana alam, Xiaomi telah mengaktifkan layanan ini untuk pertama kali di Provinsi Sichuan, yang merupakan kawasan dengan intensitas gempa yang tinggi dan nantinya akan menyebarluaskan program ini ke tingkat nasional dan lebih jauh lagi.
Didirikan setelah gempa bumi dahsyat di Sichuan pada 2008, Institute of Care-life sangat terkemuka dalam hal peringatan gempa.
Berbeda dengan peringatan bahaya gempa yang dikirimkan via aplikasi smartphone, seperti yang tersedia di beberapa negara, fungsi ini diintegrasikan ke dalam sistem operasi untuk memastikan waktu pengiriman tanda bahaya tidak akan terlalu terdampak oleh faktor-faktor seperti koneksi Internet, kata Wang Tun, Kepala Institut itu.
Fan Dian, General Manager di departemen platform IoT Xiaomi, menyerukan smartphone dan provider IoT lain juga bisa mengadopsi fungsi tersebut. Dia mengatakan Xiaomi akan terbuka untuk berbagi praktik dan pengalaman pengaplikasian fungsi tersebut.