Akhir-akhir ini, masker wajah sangat diminati oleh orang banyak bukan hanya di Indonesia aja bahkan sampai ke mancanegara. Permintaan yang tinggi itu disebabkan oleh wabah Coronavirus yang semakin hari semakin banyak korbannya. Selain untuk Coronavirus, masker wajah juga berfungsi untuk melindungi orang dari masalah lingkungan seperti polusi udara.
Sementara Xiaomi sudah menjual masker wajah di negara asalnya, perusahaan kini telah memperoleh paten untuk masker pintar baru dari Kantor Hak Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO). Paten tersebut telah diajukan Xiaomi pada Juni 2016.
Paten itu mengungkapkan bahwa masker pintar mendatang dari Xiaomi itu dilengkapi dengan filter polutan dan sensor yang mencatat berapa lama seseorang telah memakai masker. Masker akan memperkirakan jumlah polutan yang diserap berdasarkan indeks kualitas udara lokal saat pengguna mengenakan masker.
Selain itu, masker pintar ini dilengkapi oleh unit komputasi untuk prosesor yang berfungsi untuk menghitung semua data yang dikumpulkan oleh sensor pada masker. Data yang dikumpulkan akan disimpan pada masker menggunakan modul penyimpanan dan juga dapat ditransfer ke perangkat lain melalui Bluetooth, Inframerah, atau NFC. Masker ini menggunakan daya baterai built-in.
Ini juga akan datang dengan sensor seperti akselerometer dan giroskop yang akan membantu masker menentukan apakah pengguna bergerak atau dalam posisi diam. Sensor pada masker pintar Xiaomi akan merekam data seperti total waktu pemakaian, penyerapan polusi, volume pernapasan, jumlah napas, dan lain-lain.
Masker juga dapat dihubungkan ke aplikasi seluler yang akan menampilkan semua data secara real-time bersama dengan memberikan informasi tentang cuaca dan kualitas udara kota pengguna. Tampaknya masker pintar juga akan dapat mendeteksi kelainan pernapasan potensial dan juga dapat merekomendasikan metode pernapasan yang lebih sehat.
Namun, harap dicatat bahwa ini hanya aplikasi paten dari Xiaomi yang telah diberikan dan perusahaan belum mengindikasikan jika mereka berencana untuk meluncurkan produk semacam itu di pasar. Bahkan jika itu terjadi, tidak ada jaminan bahwa masker pintar akan tersedia untuk pembelian di pasar dalam waktu dekat.