Xiaomi berencana membangun ‘pabrik cerdas’ generasi terbarunya. Pabrik ini benar-benar tak berawak dan sangat otomatis. Artinya, pabrik ini akan memproduksi ponsel pintar dengan sendirinya, sesuai perintah perusahaan.
Rencananya, pabrik ini akan memproduksi lebih dari 10 juta ponsel pintar setiap tahun. Melansir ChinaDaily, rencana raksasa teknologi China ini akan tercapai selama Xiaomi berinvestasi untuk pangsa pasar high-end. Xiaomi “mengasah” kemampuannya dengan menghadirkan pabrik cerdas.
Lei Jun, selaku CEO dan pendiri perusahaan mengatakan bahwa ia telah menargetkan membuat pabri cerdas baru setelah pabrik cerdas yang pertama selesai dibangun dan sudah bisa beroperasi selama 6 bulan di Yizhuang, Beijing.
Pabrik ini seluas 1.600 meter persegi, dengan fasilitas yang mampu menampung lini produksi otonom yang bisa memproduksi lebih dari 1 juta smartphone premium per tahunnya. Meskipun demikian, eksekutif senior menahan diri untuk membocorkan pabrik anyarnya.
“Ketika China menghadapi lingkungan bisnis internasional yang rumit, manufaktur cerdas merupakan langkah maju perusahaan,” ujar Lei Jun.
“Melalui inovasi yang independen, Xiaomi berharap dapat mempopulerkan industri robot dan mengurangi biaya manufaktur hingga ke level satu sampai sepuluh persen,” tambahnya.
Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan juga berinvestasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan teknologi utama ini. Perusahaan juga telah menginvestasikan dananya di lebih dari 70 perusahaan yang memproduksi peralatan cerdas, semikonduktor, dan bahan baku.
Sang pendiri perusahaan Xiaomi itu menyatakan bahwa, “Kita telah menghabiskan 10 miliar yuan (setara 1,8 miliar US dollar) untuk riset dan pengembangan sejak awal tahun ini dan kita akan meningkatkannya dalam sejumlah presentase tertentu di tahun-tahun mendatang.”
“Xiaomi akan terus memperluas jangkauannya di pasar luar negeri. Kami ingin unggul di pasar Eropa selama tiga sampai lima tahun, dan di banyak negara berkembang di masa mendatang,” tambah Lei Jun.
Jika memperhatikan langkah-langkah maju yang diterapkan Xiaomi, tampaknya mereka sangat serius ingin memperluas pasarnya atau lebih tepatnya ingin menguasai pasar-pasar potensial untuk produk smartphone buatannya.
Pandangan Lei Jun tersebut menyiratkan bahwa Xiaomi siap bersaing dengan sejumlah produsen ponsel pintar ternama yang sudah bercokol lama dan sudah menguasai pasar Eropa. Menariknya, dengan kemunculan “pabrik cerdas”, Xiaomi memprioritaskan pangsa smartphone kelas high-end setelah beberapa tahun ini menguasai pasar ponsel mid-range.
Baca Juga: