WeRide, salah satu perusahaan startup yang mengembangkan kendaraan yang bisa berjalan sendiri. Pada Rabu lalu, perusahaan tersebut juga telah mendapat suntikan dana sebesar USD 200 juta dari pabrikan bus Yutong.
Gelontoran suntikan dana dalam jumlah yang besar tidak biasa bagi perusahaan semacam WeRide yang sedang mengembangkan standar mengemudi tahap ke-4 dengan cara yang tidak biasa.
Standar mengemudi pada tahap ini bisa memungkinkan mobil untuk memiliki kemampuan dalam berbagai situasi jalanan secara independen tanpa ada sedikitpun campur tangan manusia.
Namun, pada titik ini perusahaan tidak mengungkapkan pandangannya secara lebih detail lagi, yang mana hal tersebut merupakan rangkaian uji coba self-driving tahap seri B, sebagaimana yang dilansir dari TechCrunch.
Suntikan dana yang mengalir ke startup WeRide ini akhirnya akan menampilkan kerja sama baru antara WeRide dan perusahaan yang sudah berumur 57 tahun, Yutong untuk membuat bus kota atau minibus sebaik mungkin berdasarkan penelitian dan pengembangan dari platform kendaraan dan layanan mobilitas bersama.
Kedua perusahaan tersebut akan megembangkan kendaraan yang bisa bergerak sendiri untuk kepentingan produksi massal. Rencananya, bus atau minibus itu tidak akan memiliki setir, pedal gas atau rem. Kendaraan ini dirancang agar bisa beroperasi di jalanan kota, sebagaimana yang diungkapkan oleh pihak WeRide.
Alliance Ventures yang merupakan lini strategis dari 3 perusahaan otomotif raksasa Renault-Nissan-Mitsubishi telah menjadi investor startup WeRide pada 2018 berbarengan dengan proses penyempurnaan startup seri A.
Secara terpisah, proyek ini juga didanai oleh SenseTime, sebuah perusahaan raksasa asal China yang berfokus pada bidang teknologi pengenalan wajah (facial recognition).
Startup kendaraan otonom di China sedang berlomba-lomba untuk menunjukkan capaian mereka dengan tujuan menarik perhatian para investor agar tergoda untuk menanamkan modal di bisnis mereka. Pasalnya, bisnis pembuatan kendaraan otonom, mobil listrik, self-driving, dan digunakan sebagai transportasi massal, bakalan meraup keuntungan dengan jumlah yang sangat menggiurkan para investor.
Perusahaan kenamaan Alibaba mendanai AutoX yang mulai menyebarkan mobil listrik “tanpa supir” di jalanan Shenzhen dengan terang-terangan. WeRide dan saingannya itu sedang menguji coba bermacam kendaraan tanpa pengemudi, baik di Amerika Serikat maupun di berbagai kota di China, di mana kebijakan lokal mendukung hadirnya teknologi transportasi masa depan.
“Sikap ibu kota berubah dan mulai bertambah optimis terhadap kendaraan otonom dan masa depan komersialnya setelah pandemi Covid-19 (di China). Banyak investasi terjadi dalam ranah ini karena para investor tidak ingin kehilangan pemimpin potensial dalam ranah kendaraan otonom,” ujar juru bicara WeRide. “Putaran seri B kami sudah banyak menarik perhatian.”
WeRide sendiri harus bersaing dengan para kompetitornya, termasuk Pony.ai di Guangzhou, AutoX dan Deeproute.ai di Shenzhen, Momenta di Suzhou, Baidu di Beijing.
Baca Juga: