Xiaomi Corporation, perusahaan teknologi dengan berbagai perangkat cerdas dan Internet of Things (IoT) untuk mendukung gaya hidup, berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan pada kuartal III 2020 dengan mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba yang signifikan.
Pertumbuhan yang berkelanjutan ini berkat strategi inti mengaitkan smartphone dan perangkat pintar yakni "Smartphone x AIoT".
Berdasarkan performa laporan keuangan Xiaomi pada Q3 2020, total pendapatan tercatat Rp155,9 triliun. Kesimpulan tersebut dari pengumpulan hasil konsolidasi yang tidak diaudit untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020. Kinerja ini tumbuh 34,5 persen year-on-year (YoY).
Laba bersih yang disesuaikan tercatat sebesar 4,1 miliar renminbi atau setara dengan Rp 8,79 triliun, tumbuh 18,9 persen YoY. Sedangkan pendapatan Xiaomi dari divisi smartphone, tercatat sebesar 47,6 miliar renminbi atau setara dengan Rp 102,1 triliun, tumbuh 47,5 persen YoY. Pengapalan smartphone mencapai 46,6 juta unit, tumbuh 45,3 persen YoY.
Sementara itu, pendapatan Xiaomi dari produk IoT dan gaya hidup tercatat sebesar 18,1 miliar renminbi pada Q3 2020 atau setara dengan pertumbuhan 16,1 persen YoY. Pencapaian ini, menurut Xiaomi, diraih dengan memanfaatkan basis pengguna yang besar, dan kemampuan saluran ritel baru yang didukung oleh strategi Smartphone x AIoT.
Selain itu, pada Q3 2020, bisnis smartphone dari Xiaomi tumbuh secara signifikan, baik pendapatan maupun jumlah pengapalan mencatatkan rekor dan menjaga momentum untuk terus tumbuh baik di pasar Tiongkok maupun di luar.
Dalam satu kuartal, pendapatan dari smartphone tercatat sebanyak 47,6 miliar renminbi yang berarti tumbuh 47,5 persen YoY. Menurut Canalys, Xiaomi menempati peringkat ketiga global dalam hal pengapalan smartphone dengan pangsa pasar 13,5 persen pada Q3 2020.
Hingga saat ini, pengguna aktif bulanan dari MIUI per 30 September 2020 sudah mencapai 368,2 juta orang atau naik 26,3 persen. Dari jumlah itu, pengguna MIUI di Tiongkok tercatat sebesar 109,4 orang.