Beberapa waktu lalu telah dikabarkan bahwa Amerika Serikat melakukan pemblokiran terhadap aplikasi TikTok yang dinilai mengancam keamanan. Kini pemblokiran itu tidak akan terjadi lagi.
Tampaknya Amerika Serikat akan mengizinkan aplikasi video pendek itu untuk terus beroperasi di Negeri Paman Sam. Dua perusahaan besar, Oracle dan Walmart, mengungkapkan bahwa kedua perusahaan tersebut akan akan mengakuisisi sejumlah saham TikTok.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah merestui sebuah perjanjian yang akan membuat TikTok bertahan dan menjalankan bisnisnya di Amerika Serikat. Tentu saja hal ini merupakan kabar gembira bagi pengguna TikTok yang ada di Amerika.
“Saya telah merestui persetujuan tersebut. Jika mereka (TikTok, Oracle, dan Walmart) bisa menyelesaikannya, itu bagus. Namun jika tidak, maka juga tidak apa-apa," kata Trump.
Trump menambahkan bahwa jika TikTok dapat membuat kesepakatan dengan Oracle dan Walmart akan dapat menghilangkan kekahwatiran bagi keamanan nasional Negeri Paman Sam itu. Kekhawatiran itu terkait tuduhan AS atas TikTok yang dianggap sebagai sarana untuk kegiatan memata-matai AS.
Beberapa waktu lalu, Presiden Amerika Serikat itu akan mengambil tindakan tegas dengan cara melakukan pemblokiran terhadap TikTok apabila aplikasi tersebut tidak segera dijual ke salah satu perusahaan AS, waktu itu lewat Microsoft.
Sampai saat ini TikTok berencana memberikan sebagian kepemilikan sahamnya kepada dua perusahaan yaitu Oracle dan Walmart. Setelah itu terjadi, maka nama TikTok akan ditambahkan menjadi TikTok Global.
Rencananya, direktur dan pakar keamanan yang berasal dari AS akan dijadikan anggota dewan redaksi TikTok Global. Trump menambahkan bahwa TikTok Global akan bisa “sepenuhnya dikendalikan oleh Oracle dan Walmart”.
"Sekuritinya akan 100 persen. Secara konsep, ini deal yang bagus buat Amerika Serikat," kata Trump.
Hal ini diungkapkan Trump setelah ia memberi persetujuannya kepada Oracle yang berencana membeli sebagian saham milik TikTok Global sebesar 12,5 persen. Sedangkan, Walmart akan meraih jatah saham sebesar 7,5 persen, seperti yang dilansir dari Business Insider.
"Kedua perusahaan akan ikut serta dalam sesi pendanaan pra-IPO dari TikTok Global, di mana mereka dapat mengakuisisi 20 persen saham perusahaan secara kumulatif," kata pihak TikTok.
Diberitakan juga bahwa TikTok berencana menambah kantornya di Amerika Serikat yang akan merekrut sebesar 25.000 karyawan baru dari berbagai negeri. Artinya, lapangan pekerjaan baru akan dibuka di negeri itu. Hingga kini pengguna TikTok di Amerika Serikat sudah mencapai 100 juta lebih. Angka yang fantastis!
Baca juga: