Sepanjang tahun 2018, Advan menjadi satu-satunya brand lokal yang bertahan di top 5 brand smartphone di Indonesia. Namun memasuki tahun 2019, menurut laporan riset, posisi Advan pun mulai goyah, banyak pendatang baru salah satunya Realme yang menggeser posisi Advan dari top 5.
Laporan yang dirilis oleh dua perusahaan riset ternama yaitu Canalys dan Counterpoint Research itu menyebutkan bahwa Samsung tetap berada di posisi pertama versi Counterpoint dan Oppo memimpin dalam catatan Canalys.
Meski berbeda, satu hal yang sama yaitu absennya merek Advan dalam daftar tersebut. Padahal vendor lokal tersebut tercatat dalam lima besar vendor di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Di 2016 misalnya, Advan berada di posisi keempat dengan pangsa pasar 6,8 persen. Kemudian di 2017 IDC menyebutkan penjualan Advan meningkat sehingga menempati posisi ketiga sebagai vendor terbesar di Indonesia dengan pansa pasar 7,7 persen. Tahun sebelumnya, Advan juga masih mampu mempertahankan posisinya di top 5 vendor Indonesia.
Menanggapi laporan dua lembaga riset tersebut, GM Marketing Advan Aria Wahyudi menyampaikan itu adalah kondisi wajar.
“Turun-naik itu kondisi normal dalam bisnis. Sebenarnya secara bisnis (penjualan) Advan tidak turun, tapi yang di bawah itu yang naik, dan naiknya signifikan sekali. Bukan hanya kami, tetapi (peringkat) yang di atas kami juga menjadi korban, turun peringkat juga,” terang Aria dikutip Selular.id.
Namun, pergeseran posisi itu bakal menjadi catatan dan evaluasi perusahaan. Aria mengaku sadar betul, lawannya itu bukan perusahaan yang main-main. Menurutnya, mereka mungkin sudah menggelontorkan ratusan miliar rupiah untuk bisa mencapai posisi seperti sekarang.
"Tetapi kami yakin betul, dengan rencana yang sudah disusun matang, kami akan coba mengambil posisi itu kembali, meskipun memang tidak mudah," imbuhnya. Guna bisa merebut kembali posisinya, Aria mengungkapkan sejumlah strategi yang akan dilancarkan Advan.
Beberapa strategi itu di antaranya harus pintar-pintar melihat pasar saat ingin meluncurkan sebuah produk, serta mencoba berkomunikasi yang lebih intim dengan konsumen agar mendapat respons yang positif. Menurut Aria, mereka juga membutuhkan respons negatif agar bisa diperbaiki dan menjadi lebih baik.
Advan juga baru saja meluncurkan smartphone terbarunya, yakni Advan G2 Pro. Aria yakin dengan harga Rp1 jutaan, Advan mampu menarik banyak peminat khususnya pada social butterfly, yakni user yang aktif dalam multi dan social media platform serta light gamer