Bayangkan, ada ribuan satelit mengikuti orbit bumi. Setiap satelitnya memancarkan jaringan internet ke pelosok dunia. Konektivitas internet bisa menjangkau belahan bumi manapun tanpa kendala dan hambatan.
Manusia tidak perlu lagi mendirikan tiang atau tower untuk memancarkan jaringan internet yang hanya terbatas pada wilayah tertentu saja.
Elon Musk memiliki berbagai perusahaan yang canggih, salah satunya adalah SpaceX. Perusahaan ini tidak hanya menghadirkan wahana antariksa untuk misi penjelajahan Mars atau pengiriman pasokan dari bumi ke ISS saja.
SpaceX juga bakal menghadirkan jaringan internet Starlink, Elon Musk berencana membangun layanan internet ke seluruh dunia. Baru-baru ini dikabarkan bahwa Starlink sedang melakukan ujicoba layanan internetnya di beberapa wilayah AS.
Melalui keterangan yang dikirimkan SpaceX via email kepada para pengguna internetnya beberapa pekan lalu, mereka menginformasikan bahwa pada tahap uji coba itu para pengguna bakal mendapat layanan intenet dengan kecepatan 50 sampai 150 Mbps.
Akantetapi, dalah tahap uji coba tersebut, kecepatan internet Starlink melampaui ekspektasi perusahaan, yaitu sebesar 161 Mbps. Hal tersebut dibenarkan oleh para pengguna yang mengatakan bahwa jaringan internet tersebut memeiliki kecepatan download di atas 160 Mbps.
Para pengguna tersebut berasal dari West Coast, Amerika Serikat. Hal yang lebih mengejutkan diungkapkan oleh pengguna di Starlink yang berada di wilayah pedesaan di Montana, Amerika Serikat. Mereka mengatakan bahwa kecepatan jaringan internet Starlink di Montana bisa mencapai 174 Mbps, sedangkan untuk kecepatan unggahan bisa mencapai 33 Mbps.
Sebuah perusahaan Ookla yang mengetes kecepatan internet Starlink melalui aplikasi Speedtest, mereka mengatakan bahwa kecepatan internetnya lebih ngebut 95 persen dari jaringan internet lokal yang ada di negeri Paman Sam.
Mesekipun demikian, beberapa pengguna lain di daerah West Coast mengatakan bahwa mereka mengalami permasalahan koneksi internet selama 10 sampai 15 detik yang kerap terjadi selama beberapa menit saja.
Kenneth Auchenberg, seorang pengguna lain yang mengungkapkan hal berbeda. Ia membagikan screenshot dari hasil tes kecepatan internet di aplikasi Speedest.
"Ini hasil dari pengujian beta internet StarLink di negara bagian Washington, AS. Streaming 1.440p lancar dan pemutaran video 4K di YouTube bebas dari buffering," ujar Kenneth melalui unggahan di Twitter.
Terlepas dari keadaan tersebut, SpaceX mengungkapkan bahwa hingga kini sudah ada 900an satelit Starlink yang mengorbit bumi. Rencananya, seluruh satelit Starlink tersebut bakal memancarkan sambungan internet melalui antena penerima yang ada di bumi.
Melansir Business Insider, bagi pengguna yang ingin berlangganan jaringan internet versi beta ini bakal dikenakan harga sebesar USD99 atau setar Rp 1,4 juta untuk setiap satu bulan penggunaan.
Sedangkan untuk pemasangan awal termasuk pemasangan router dan antena, pengguna harus merogoh kocek USD 499 yang setara Rp 7,2 jutaan.
Baca Juga: