Selama 35 tahun Toshiba menggeluti bisnis Laptop, kini perusahaan asal Jepang itu kibarkan “bendera putih”. Toshiba menjual sahamnya sebesar 19,9 persen kepada sesama perusahaan Jepang, Sharp, pada Juni 2020. Kini Toshiba resmi angkat kaki dari bisnis Laptop.
Pada tahun 2018 lalu, Sharp telah membeli saham Toshiba sebesar 80,1 persen seharga USD 36 juta. Kemudian Sharp membentuk Dynabook. Sharp merampungkan pembelian sisa saham milik Toshiba pada bulan Juni.
Pada Agustus 2020, Toshiba mengumumkan perusahaanya ditutup. Perusahaan yang telah menjual laptop pada 1980-an telah sepakat hentikan bisnisnya.
Dalam kurun waktu yang cukup panjang itu, Toshiba memiliki lini laptop Satellite, Portégé, dan Qosmio. Lantaran pasar PC Toshiba mengalami penurunan di seluruh dunia dan persaingan sesama perusahaan laptop yang semakin ketat, Toshiba mengendurkan produksinya. Ditambah lagi dengan meningkatnya merek HP dan Dell di kalangan konsumen.
Ketika Sharp membeli saham Toshiba, perusahaan asal Jepang itu mengalami penurunan pangsa pasar yang cukup signifikan. Pada 1990-an Toshiba memimpin pasar laptop global. Toshiba selalu unggul dari kompetitor lain.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan Lenovo, Apple, Dell, HP, terus memproduksi laptop dengan lebih baik hingga Toshiba melemah. Pada 2011, 17,7 juta PC dijual. Pada 2017, 1,4 juta unit PC .
Data terbaru penguasa pasar laptop global telah dilansir dari Gartner, pembuat PC yang terkemuka di Amerika Serikat saat ini adalah HP. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut menguasai 33 persen pangsa pasar.
Kemudian diikuti Dell yang menguasai 26 persen. Pada 2020, Lenovo menjadi penguasa pasar laptop global dengan menguasai pangsa pasar 25 persen. Sedangkan HP menempati posisi kedua menguasai 24,9 persen pangsa pasar.
Baca juga: