Ponsel dengan sensor sidik jari sepertinya sudah dianggap biasa-biasa saja, lalu bagaimana dengan sidik jari di sebuah perangkat hardisk? Ya, Samsung baru-baru ini memperkenalkan sebuah SSD eksternal terbarunya dengan fitur sidik jari dalam ajang Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Dalam siaran persnya, perangkat unik dengan nama SSD T7 Touch portabel itu menggabungkan desain ramping dan kompak dengan kecepatan transfer tercepat untuk saat ini. Itu bisa terjadi berkat konektivitasnya yang digunakan yaitu USB 3.2 Gen 2.
Perangkat baru ini juga meningkatkan perlindungan data ke tingkat berikutnya dengan pengamanan perangkat keras tambahan dalam bentuk sensor sidik jari bawaan. Samsung pun mengklaim perangkatnya ini lebih aman dibandingkan pendahulunya.
"Konsumen yang terus-menerus bepergian di antara proyek kerja, bersenang-senang dan keperluan lainnya dapat dengan aman membawa konten mereka bersama," kata Vice President Samsung Product Team, Mike Mang.
"Sekarang data mereka aman berkat fungsionalitas pengenalan sidik jari yang dimasukkan ke dalam produk, yang memberikan kecepatan transfer terdepan di industri dalam faktor bentuk yang ringkas."
Selain terintegrasi sensor sidik jari, SSD T7 Touch juga memiliki perlindungan password dan enkripsi perangkat keras AES 256 bit. Perangkat penyimpanan ini hadir dengan casing logam titanium ramping, hitam atau perak, bobotnya hanya 58 gram, dan mampu menyimpan data hingga 2TB. Ia juga memiliki "Motion LED" sehingga pengguna dapat melihat status perangkat dengan cepat.
T7 menawarkan kecepatan yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendahulunya, T5, yang secara konsisten memiliki peringkat di antara SSD portabel terbaik. T7 Touch memiliki kecepatan baca 1.050 MB/detik dan kecepatan tulis 1.000 MB/detik, sehingga menjadikannya dua kali lebih cepat dari T5.
SSD terbaru dari Samsung tersebut akan mulai tersedia pada bulan ini di lebih dari 30 negara. banderol harga yang ditawarkannya adalah 130 dolar AS (Rp1,8 juta) untuk versi 500GB, 230 dolar AS (Rp3,2 juta) untuk kapasitas 1TB, dan 400 dolar AS (Rp5,6 juta).