Dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok pihak ketiga, pembuat ponsel terkemuka seperti Samsung dan Huawei telah meningkatkan penggunaan chipset mereka sendiri untuk produk-produk buatannya. Menurut laporan dari IHS Markit, hal ini menyebabkan perubahan yang sangat signifikan di pasar.
"Samsung dan Huawei sama-sama mengambil langkah strategis untuk menyelaraskan lini produk dan rantai pasokan ponsel pintar mereka dari prosesor pihak ketiga dan menuju alternatif buatan mereka sendiri," kata Gerrit Schneemann, analis senior, smartphone, di IHS Markit.
"Setiap perusahaan memiliki alasan yang berbeda untuk melakukan perubahan. Namun, dampak keseluruhan pada pasar ponsel cerdas adalah pergeseran besar dari prosesor pihak ketiga. ”
Laporan tersebut menunjukkan bahwa Samsung dan Huawei telah memperluas pengiriman chipset buatan mereka lebih dari 30 persen pada Q3 2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sejalan dengan ini, pangsa Qualcomm mengalami penurunan sebesar 16,1 persen dalam waktu yang sama.
Lebih jauh, terungkap bahwa raksasa Korea Selatan itu menggunakan prosesor Exynos-nya sendiri sekitar 80,4 persen pada ponsel kelas menengahnya pada Q3 2019, naik dari 64,2 persen pada 2018. Secara keseluruhan, chipset Exynos ditemukan pada 61,4 persen ponsel Samsung dalam kuartal yang sama.
Di sisi lain, Huawei menggunakan jajaran prosesor Kirin sendiri di 74,6 persen dari ponsel yang dikirimkan perusahaan pada kuartal ketiga 2019. Ini merupakan peningkatan dari 68,7 persen satu tahun sebelumnya, menurut IHS.
Ini adalah perubahan besar bagi raksasa Tiongkok yang sebelumnya menggunakan chipset Kirin-nya terutama pada ponsel andalannya. Namun, sekarang mereka dilaporkan juga memperluas penggunaan prosesor Kirin sendiri untuk perangkat kelas menengah juga.
Laporan dari IHS menambahkan bahwa porsi Qualcomm dari pengiriman Huawei turun menjadi 8,6 persen pada kuartal ketiga 2019, turun dari 24 persen pada kuartal ketiga 2018. Di sisi lain, MediaTek meningkatkan pangsa ponsel Huawei, naik menjadi 16,7 persen pada kuartal ketiga, naik dari 7,3 persen setahun sebelumnya.
Namun, pada saat yang sama, Qualcomm dan MediaTek berjuang keras untuk mempertahankan dan menumbuhkan pangsa pasar mereka. Dengan perusahaan-perusahaan seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo menjadi pelanggan utama Qualcomm dan MediaTek, persaingan antara dua pembuat chip ini justru semakin memanas.
Selain itu, Qualcomm mempertahankan pangsa tertinggi di pasar prosesor seluler global pada kuartal ketiga 2019 dengan pangsa 31 persen, diikuti oleh MediaTek sebesar 21 persen. Samsung Exynos dan Huawei Kirin masing-masing mencatat 16 persen dan 14 persen pangsa pasar.