Saat ini, Amerika menjadi pasar ponsel terbesar kedua di seluruh dunia setelah Tiongkok. Meski mengalami pertumbuhan penjualan tiap tahunnya, bukan berarti posisi mereka bisa bertahan terus. Laporan terbaru yang dirilis oleh Counterpoint Research menyebutkan bahwa kini India berhasil menyalip Amerika ke posisi kedua, sedangkan Amerika tergeser ke posisi ketiga
Menurut perusahaan riset ternama itu, India menjadi salah satu negara yang mengalami ledakan dalam hal penjualan ponsel. Pasalnya pada tahun 2019 sendiri, sebanyak 158 juta ponsel telah dikirim ke negara itu. Hal itu disebabkan oleh lonjakan produsen Tiongkok yang menawarkan perangkat dengan harga agresif. Sebanyak 72 persen ponsel yang dikirim ke India berasal dari merek seperti Xiaomi, Vivo, Realme, dan Oppo.
Dalam laporan tersebut, Realme dilaporkan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan yang paling drastis dibanding merek-merek lainnya. Begitu juga dalam hal pangsa pasar, Realme meningkat dari tiga persen menjadi 10 persen.
Sekadar informasi, penjualan ponsel Realme tumbuh sekitar 808 persen Year of Year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang membuatnya berhasil menduduki peringkat ke-7 dalam penjualan global yang membuat Realme menjadi merek ponsel yang paling cepat berkembang. Sedangkan Xiaomi masih menduduki puncak pasar dengan pangsa pasar 28 persen pada tahun 2019
Di sisi lain, penjualan Apple juga berhasil tumbuh dengan cepat pada akhir 2019 berkat pemotongan harga iPhone XR dan debut iPhone 11. Selain itu, Samsung harus menerima dengan lapang dada karena penjualannya dianggap stagnan selama bertahun-tahun, bahkan turun lima persen pada 2019.
Namun demikian, hal ini sebenarnya tidak mengejutkan mengingat jumlah penduduk di India jauh lebih besar dari Amerika.
Associate Director Counterpoint Research, Tarun Pathak mengatakan, "Meskipun pengembangan untuk pasar ponsel pintar hanya satu digit untuk pertama kalinya secara tahunan, India berada dalam posisi yang lebih baik daripada pasar lainnya."
Dia menambahkan karena India adalah negara berkembang, potensi pembelian ponsel baru akan terus bermunculan seiring peningkatan perekonomian negara tersebut.