POCO X3 NFC adalah smartphone yang sudah ditunggu-tunggu oleh mereka yang mendambakan smartphone yang kaya akan spesifikasi dan fitur tapi dibanderol dengan harga yang terjangkau. Ya, memang Xiaomi kali ini wajib diacungi jempol karena berhasil membuat para konsumen kaget serta terpukau dengan harganya yang bikin geleng-geleng kepala.
Saya pribadi cukup kaget dengan harganya POCO X3 NFC saat diluncurkan pekan lalu. Harganya yang dibanderol hanya Rp3 jutaan bisa melibas semua smartphone di segmen kelas menengah. Apalagi, acara peluncurannya pun hanya berbeda sehari dengan pesaingnya, yakni Realme 7 Pro.
Penasaran bagaimana dengan review atau ulasannya? Saat ini, saya sendiri sudah menggunakan POCO X3 NFC selama beberapa hari. Sebagai catatan, unit yang saya pegang ini adalah unit bukan resmi Indonesia alias versi global. Namun tidak terlalu berbeda jauh dengan versi Indonesia. Berikut ulasan lengkapnya.
Dalam paket penjualan, seperti biasa ada kabel data USB Type-C, Charger dengan teknologi fast charging 33W, Manual Book, SIM Ejector, dan kover atau casing bening bawaan yang Xiaomi sebut adalah casing anti bakteri. Casingnya pun cukup tebal dan tidak licin saat dipakai serta untuk proteksi tambahan untuk tonjolan kamera belakangnya.
"Smartphone adalah salah satu benda yang terdapat banyak bakteri. Jadi untuk melindungi Anda, kami memberikan secara gratis case pelindung anti bakteri dalam box ," ujar Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia.
Impresi pertama saya saat memegang POCO X3 NFC adalah cukup nyaman dengan bodinya yang menurut saya tidak terlalu berat dibandingkan saat saya menggunakan POCO F2 Pro yang pernah saya ulas juga beberapa bulan yang lalu. Warna POCO X3 NFC yang saya punya adalah Cobalt Blue dengan finishing glossy dan aksen menarik.
Bodi belakangnya bermaterial plastik sementara bingkai dari aluminium. Dimensi dari POCO X3 NFC ini sendiri adalah 165.3 x 76.8 x 9.4 cm dengan bobot 215 gram. Logo POCO yang cukup besar yang diletakkan di bagian tengah bisa menghasilkan efek pelangi saat terkena cahaya. Sayangnya, bodi belakang ini mudah baret saat ditaruh di permukaan kasar, maka itu harus menggunakan casing.
Pada sisi kanan, terdapat tombol Power yang menjadi satu dengan sensor pemindai sidik jari dan tombol Volume atas dan bawah. Di sisi atas, terdapat microphone dan IR Blaster, sementara di sisi kiri smartphone terdapat slot SIM Tray (Hybrid). Pada sisi bawah, terdapat jack audio 3.5mm, USB Type-C, mikrofon, dan speaker.
Sedangkan pada bagian depan ada layar berpanel IPS LCD lengkap dengan lubang-punch di tengah atas layar sebagai tempat untuk kamera depannya yang berlensa 20MP. POCO X3 NFC mengusung speaker stereo ganda, maka itu ada satu speaker lagi di atas layar.
Punya refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 240Hz di POCO X3 NFC adalah dua fitur yang biasanya baru bisa kita nikmati di kelas ponsel flagship, namun kali ini dua fitur tersebut ada di ponsel kelas menengah. Selain itu, layarnya juga sudah mendukung HDR10.
Lantas apa sih fungsinya dari kedua fitur tersebut?
Dengan refresh rate yang lebih tinggi, POCO X3 NFC mampu menampilkan lebih banyak gambar dalam jumlah waktu yang sama. Artinya gerakan di antara setiap frame bakal terlihat lebih halus dan terasa lebih responsif, sehingga saat bermain game, nonton, dan menjelajah antar mukanya menurut saya bakalan jadi lebih menyenangkan.
Sedangkan Touch Sampling Rate 240Hz sangat berguna untuk sentuhan yang lebih responsif dan akurat. Dengan fitur tersebut, saat bermain game seperti PUBG Mobile atau COD Mobile yang membutuhkan respon input dan keakuratan tinggi saat menembak sangat berguna. Di menu pengaturan, pengguna bisa memilih mau gunakan refresh rate 60Hz atau 120Hz.
Layar POCO X3 NFC sendiri punya dimensi 6,67 inci, beresolusi Full HD+ dengan kamera punch-hole yang terletak di tengah atas. Sudah terlapisi Gorilla Glass 5 dan mendukung Widevine L1 untuk menikmati layanan streaming Netflix dalam resolusi tinggi atau high definition (HD) serta telah bersertifikasi TUV Rheinland Low Blue Light.
POCO X3 NFC seperti yang sudah kita ketahui, POCO X3 NFC menjadi smartphone pertama yang gunakan chipset Qualcomm Snapdragon 732G di dunia.
Diresmikan pada awal September, chipset ini punya clock-speed maksimum lebih tinggi di 2,3GHz serta peningkatan GPU 15% dengan Adreno 618. Chipset ini memakai arsitektur 8nm yang memberikan efisiensi lebih baik untuk daya dan baterai.
Chip baru ini juga hadir dengan kekuatan kecerdasan buatan (AI) yang mumpuni berkat Advanced Qualcomm AI Engine. Prosesor AI ini memungkinkan kalkulasi AI hingga 3,6 triliun per detik. Bisa mengkalkulasi dengan sangat cepat di balik layar untuk mendapatkan berbagai keunggulan fitur AI.
Dengan sistem pendingin yang diklaim dapat turunkan suhu hingga 6 derajat Celsius, smartphone ini memang tidak pernah terasa panas. Paling hanya hangat saja ketika digunakan untuk untuk banyak aplikasi, akses kamera dan main game. Proses multitasking dan buka tutup aplikasi lancar, berkat RAM LPDDR4X yang lega dan penyimpanan berjenis UFS 2.1.
Selanjutnya, untuk menguji performa dari POCO X3 NFC, saya menggunakan dua aplikasi benchmark yang umum digunakan di antaranya AnTuTu Benchmark, Geekbench, dan GFX Bench. Hasilnya sebagai berikut.
Terkait performa terlebih untuk menguji apakah POCO X3 NFC sudah bisa menjalankan game-game dengan refresh rate 120Hz, saya mengujinya dengan game Genshin Impact yang saat ini tengah populer. Namun sayangnya, hasilnya masih belum bisa maksimal, rata-rata hanya bertahan di 30 fps.
Selain itu saya juga mencoba game PUBG Mobile, hasilnya pun tak jauh berbeda, rata-rata di 40-60 fps. Mode grafiknya pun cuma bisa pilih Smooth hingga HD, sedangkan HDR, Ultra HD, dan UHD masih "coming soon". Dengan hasil seperti itu, saya memprediksi bahwa POCO X3 NFC masih belum optimal untuk menjalankan beberapa game mobile.
Beralih ke bagian kamera belakang dan depannya. Di atas kertas, POCO X3 NFC hadir dengan spesifikasi kamera yang tinggi serta sensor kamera yang biasanya digunakan di ponsel-ponsel flagship. Ya, POCO X3 NFC punya empat sensor kamera belakang, di antaranya lensa utama 64MP Sony IMX682 f/1.89 ditemani sensor 13MP f/2.2 ultra-wide, 2MP makro (4cm), dan 2MP depth sensor.
Sementara untuk kebutuhan selfie, ada kamera 20MP f/2.2 di bagian depan. Seperti smartphone Xiaomi pada umumnya, fitur kameranya sangat banyak. Mulai dari mode profesional dengan focus peaking, mode malam (yang sayangnya tidak berfungsi untuk sensor ultra-wide), VLOG mode dan lainnya. Kemudian ada beberapa fitur baru menarik yang saya temukan di POCO X3 NFC.
Di bagian filter, terdapat satu filter menarik yang kehadirannya tergolong baru adalah mode cyberpunk yang berikan efek warna neon. Dan di menu "more", ada opsi untuk ambil foto long exposure dengan enam preset berbeda, memudahkan saat akan memotret light painting atau star trails.
Selain itu, ada fitur AI Skyscaping 3.0 yang telah ditingkatkan kualitasnya untuk mengubah tampilan langit menjadi lebih beragam. Tanpa butuh skill fotografi, bisa mengubah tampilan langit menjadi malam bertabur bintang, northern light, halilintar, bulan, dan sebagainya. Saat saya mencobanya, hasilnya pun sangat rapih, meski ada potongan-potongan kecil yang tidak berubah mengikuti filter tersebut.
Untuk kualitas kameranya, di kelasnya tentu bisa jadi salah satu yang terbaik saat ini. Tapi kalau dibandingkan dengan ponsel lain yang gunakan sensor sama, POCO X3 NFC kualitasnya harusnya masih bisa lebih meningkat lagi.
Dynamic range cenderung terbatas, kontras foto sedikit berlebih, dan tone warnanya sedikit kurang natural atau cenderung hangat. Night mode-nya juga cenderung membuat foto jadi terlalu terang melebihi kondisi sesungguhnya. Mungkin bisa diperbaiki lewat software update mendatang.
Salah satu keunggulan POCO X3 NFC adalah disematkannya chipset NFC dan infra merah untuk mengontrol berbagai perangkat yang mendukung. Dengan POCO X3 NFC, saya bisa dengan mudah mengecek saldo e-money atau bahkan saya juga bisa mengisi/top-up saldo e-money dengan sangat mudah.
Bawa baterai berkapasitas besar 5.160 mAh, POCO X3 NFC mampu menjalani semua fitur-fitur yang telah dijelaskan di atas. Bahkan punya refresh rate tinggi pun tak membuat ponsel ini boros saat digunakan.
Di atas kertas, baterai POCO X3 NFC bisa digunakan untuk bermain game selama 10 jam atau menonton video selama 24 jam. Berdasarkan pengujian kami, penggunaan sehari penuh secara intensif, bisa menyala dengan screen-on time (SOT) hampir 7 jam.
Mendukung fast charging, POCO juga sertakan adaptor 33W di dalam paket penjualan. Dari kapasitas 6% dengan kondisi tetap menyala, dalam waktu 30 menit, baterainya sudah mencapai 62%. Dan terisi 100% dalam waktu sekitar 80 menit.
POCO X3 NFC menurut saya adalah ponsel kelas menengah rasa flagship atau premium. Berbagai fitur serta harganya yang tergolong murah menjadi dua hal yang wajib dipertimbangkan jika kalian membutuhkan ponsel berfitur lengkap namun dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
Ponsel ini pun jelas tak lepas dari kekurangan-kekurangannya, namun semua kekurangan itu bisa ditolerir berkat harganya yang membuat kita semua terkejut atau shock saat mendengar pengumuman soal harganya beberapa waktu lalu. Kapan lagi punya ponsel berfitur lengkap tapi harganya tidak bikin sakit hati.
POCO X3 NFC dipasarkan dengan harga Rp3.199.000 untuk varian RAM 6GB + ROM 64GB. Sedangkan varian dengan kapasitas RAM 8GB + ROM 128GB dijual dengan harga Rp3.599.000.
POCO X3 NFC akan dijual secara eksklusif pada 22 Oktober di Shopee dan Mi.com dengan harga perkenalan selama masa promosi, varian 6GB + 64GB menjadi Rp 3.099.000 dan 8GB + 128GB adalah Rp 3.499.000.
Kelebihan
Kekurangan