Bagaimana kalo sistem manajemen pembelajaran bisa lebih fokus pada integrasi tools buat instruktur daripada aspek manajamen pembelajaran online atau daring. Dan atas dasar asumsi tersebut, Google pun mengembangkan platform Google Classroom.
Platform ini terdiri dari beberapa layanan website paling populer milik Google. Hasilnya, sebuah platform yang bisa dipakai para pengajar untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar di luar kelas fisik.
Saat ini, pemerintah sudah menekankan agar para siswa belajar di rumah. Berdasarkan laporan AppBrain, kondisi ini menjadikan jumlah pengunduh Google Classroom meningkat tajam. Kini, melihat dari halaman Google Play Store, sudah ada sekira 50 juta pengunduh.
Diketahui, pengunduh aplikasi edukasi Google ini berasal dari berbagai negara. Mulai dari Kanada, Italia, Mexico, Polandia, sampai Indonesia. Ya, meskipun tidak banyak, sudah ada beberapa sekolah yang memutuskan pakai aplikasi ini.
Dan untuk kamu yang lebih pengen mengerti apa itu aplikasi ini, tim Braintologi sudah menyiapkan review aplikasi Google Classroom, pengertian, serta cara menggunakannya. Penasaran? Langsung cek uraian di bawah, ya.
Baca juga:
Dalam bahasa Indonesia, aplikasi ini disebut Google Kelas. Pengertian sederhananya, Google Classroom adalah platform pembelajaran yang mencipta ulang kelas dalam bentuk digital.
Untuk menciptakan suasana tersebut, platform ini dibuat dengan dukungan beberapa layanan website Google yang sudah diintegrasikan. Contohnya seperti Google Documents, Slide, sampai Sheets.
Menggunakan platform ini, kamu bisa mengikuti atau membuat sebanyak mungkin kelas. Masing-masing bisa diisi oleh guru maupun murid. Dan untuk bergabung, kamu perlu memiliki akun email Google atau Gmail.
Sementara itu, yang bisa membuat kelas pada platform Google Classroom bisa siapa saja. Artinya, baik kamu buat atas nama sekolah maupun individual, Google Classroom bakal menyediakan kemudahan dalam pembuatan ruang belajar online.
Ketika berada di dalam kelas, baik komunikasi, pemberian tugas, dan pemberitahuan diatur dalam bentuk feed sebagaimana pemberitahuan pada media sosial. Pemberitahuan untuk tugas ini nggak bisa dihapus oleh murid.
Untuk pengumuman yang ditujukan kepada siswa, baik tugas atau pengumuman lain, bakal masuk ke dalam email siswa. Guru atau sekolah yang membuat kelas di platform ini juga bisa menyertakan email orang tua atau wali murid.
Dengan begitu, setiap pemberitahuan yang didapatkan siswa pun juga bakal didapat oleh orang tua murid. Jadinya, antara murid, guru, dan orang tua pun bisa terjalin komunikasi yang lebih transparan dan bersifat langsung.
Keinginan Google sederhana; yakni menciptakan ruang digital yang bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Dengan begitu, para pengajar dan murid pun bisa menghemat waktu, menjaga kelas, serta meningkatkan komunikasi yang ada di dalam lingkungan pengajaran.
Untuk mewujudkan fitur tersebut, ada beragam fitur-fitur yang sudah ditambahkan Google pada platform ini. Untuk bergabung di dalam kelas, siswa bisa melakukannya dengan pakai kode yang sudah dibagikan.
Sementara itu, untuk manajemen tugas, pengajar maupun siswa bisa memanfaatkan layanan Google Drive. Sedangkan untuk materi atau tugas, bisa dibuat menggunakan platform lain; video pakai YouTube, PDF atau bentuk dokumen bisa dibuka dengan Google Documents, presentasi pakai Slide, dan masih banyak lagi.
Selain itu, siswa juga bisa mengakses tugas mendatang, jadwal kelas, sampai tugas-tugas yang harus dikerjakan menggunakan Google Kalender. Guru juga bisa melihat siapa saja murid yang sudah mengumpulkan tugas atau belum lalu menampilkan hasilnya secara live, lho.
Baca juga:
Di tengah kondisi belajar di rumah seperti saat ini, Google Classroom jadi salah satu pilihan banyak guru Indonesia. Selain menawarkan kemudahan, baik guru, siswa, maupun orang tua pun bisa terlibat dalam komunikasi yang transparan dan bersifat langsung.
Akan tetapi, juga masih ada banyak sekolah atau guru yang belum menggunakan platform ini. Masih mengandalkan komunikasi virtual melalui grup chatting WA saja. Yang mana lemah secara sistem pembelajaran maupun pengawasan.
Maka dari itu, untuk memudahkan kamu yang berprofesi sebagai guru, tim Braintologi rangkumkan bagaimana cara membuat Google Classroom. Begini langkah-langkahnya:
Dibandingkan dengan platform belajar online sejenis, ada beberapa keunggulan yang dimiliki Google Classroom. Menjadikannya sebagai pilihan utama ketika sebagian besar sekolah di Indonesia menerapkan sistem belajar di rumah atau belajar online.
Untuk pembaca yang masih ragu, berikut adalah beberapa kelebihan Google Classroom yang wajib kamu tahu:
Usai sudah uraian hari ini mengenai review Google Classroom. Setelah membaca uraian singkat ini, semoga bisa membantumu dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar secara online, ya.
Kalo kamu masih mencari informasi aplikasi Android lainnya, jangan lupa untuk subscribe website Braintologi, bray. Setiap hari ada beragam informasi terupdate seputar teknologi, gadget, media sosial, dan beragam artikel tutorial yang sayang kalo dilewatkan.
Baca juga: