Pada bulan September lalu, TSMC yang berbasis di Taiwan tidak dapat bekerja sama dengan Huawei karena adanya sanksi AS yang direvisi. Dengan revisi tersebut, TSMC tidak dapat memproduksi Kirin 9000 dan chipset Kirin lainnya untuk perusahaan asal Tiongkok tersebut.
Baru-baru ini dilaporkan bahwa Qualcomm telah mengonfirmasi mengajukan lisensi untuk memasok chipset ke Huawei. Sebuah laporan baru dari publikasi 36k.com (melalui MyDrivers) telah mengklaim bahwa Qualcomm telah diberikan izin.
Huawei dikenal menggunakan chipset Kirin buatan sendiri untuk memberi daya pada smartphone-nya. Perusahaan Tiongkok itu tidak memproduksi chipset tersebut, tetapi hanya mendesain semikonduktor melalui divisi HiSiliconnya. Pabrikan sebenarnya dilakukan oleh TSMC.
Karena TSMC menggunakan peralatan buatan AS untuk membuat chipset tersebut, TSMC berhenti berbisnis dengan Huawei. Oleh karena itu, pada bulan Agustus, CEO Bisnis Konsumen Huawei, Yu Richard mengklaim bahwa seri Mate 40 bisa menjadi ponsel bertenaga Kirin SoC terakhir dari merek tersebut.
Laporan terbaru mengungkapkan bahwa perusahaan seperti Intel, AMD, Samsung Display, Sony, dan lainnya telah diberikan izin oleh pemerintah AS untuk melanjutkan bisnis dengan Huawei. Oleh karena itu, ada kemungkinan TSMC dapat melanjutkan pembuatan chip untuk Huawei. Sementara itu, Qualcomm tampaknya akan memasok chip ke perusahaan Tiongkok tersebut.
Menurut publikasi Tiongkok, sumber yang dekat dengan Huawei mengatakan bahwa Qualcomm telah mengantongi lisensi untuk memasok chip ke Huawei.
Jika TSMC tidak dapat melakukan bisnis dengan Huawei, jajaran produk kelas atas seperti seri P dan seri Mate dapat didorong oleh chipset Snapdragon andalan. Ada kemungkinan seri Huawei P50 yang tiba di Q1 bisa ditenagai oleh chipset Snapdragon 875.