Tak ada yang mengira, Samsung tiba-tiba saja menutup gedung pabrik produksinya di Gumi, sekira 200 kilometer sebelah selatan kota Seoul, Korea Selatan. Memang, sebagian besar proses pembuatan dijalankan di pabrik Vietnam. Hanya saja, pabrik Gumi tetap bertanggungjawab terhadap produksi perangkat premium Samsung, Galaxy Z Flip dan Galaxy Fold contohnya.
Meskipun penutupan pabrik hanya berlaku untuk akhir pekan, dan mulai dibuka lagi kemarin, Senin (24/02/2020), kabar ini tetap meresahkan sebagian besar distributor dan penggemar. Kekhawatiran terbesar terkait persoalan suplai produk, terutama untuk produk terbarunya yang baru saja diluncurkan awal bulan ini.
Dan demi memberi ketenangan pada semua pihak, perusahaan memberikan pernyataan resminya. Dilansir dari SamMobile, penutupan sementara pabrik Gumi tak akan berdampak luas dan bahwa kondisi ini sudah di bawah kontrol perusahaan.
Di samping itu, perusahaan juga memahami kekhawatiran banyak pihak terkait kemungkinan kenaikan harga akibat suplai terbatas. Untuk itu, Samsung menyatakan nggak bakal menaikkan harga dari Galaxy Fold maupun Galaxy Z Flip. Dan untuk mengkompensasi penutupan sementara kemarin, perusahaan juga berencana bakal memperpanjang operasi produk dibandingkan biasanya.
Dilaporkan dari GSMArena, penutupan ini merupakan langkah perusahaan untuk mencegah infeksi virus COVID-19 kepada karyawan lainnya. Dilaporkan media lokal, salah seorang karyawan Samsung diketahui terinfeksi virus COVID-19.
Perisitiwa inilah yang membuat Samsung memutuskan untuk menutup sementara pabrik Gumi. Memang, seperti yang sudah diberitakan media lokal Korea Selatan, karyawan tersebut sudah mendapat perawatan intensif dan dikarantina. Bahkan, akses menuju lantai di mana karyawan tersebut bekerja pun ditutup sampai hari ini, Selasa (25/02/2020).
Karyawan Samsung yang terinfeksi virus COVID-19 ini merupakan anggota dari divisi nirkabel. Divisi ini bertanggung jawab atas produksi smartphone. Dan kemarin, saat penutupan, perusahaan membagikan keterangan kepada seluruh karyawannya lewat Satuan Tugas Gawat Darurat melalui pesan singkat (SMS).
Di samping pemberitahuan akan penutupan pabrik, perusahaan juga memberi pemberitahuan agar pekerja bisa mengenakan masker ketika mulai bekerja hari Senin kemarin. Ini dilakukan sebagai pencegahan. Terakhir, perusahaan juga menyarankan agar pekerja tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dulu.