Mi Charge Turbo 30W bisa isi daya 100 persen hanya 69 menit

Kemarin, Senin (9/9/2019), Xiaomi mengadakan sebuah konferensi teknologi dengan memperkenalkan inovasi pengisian daya cepat nirkabel (wireless) terbarunya, yakni Mi Charge Turbo hingga 30W. 

Menurut Gizmochina, ini adalah pengumuman penting bagi industri ponsel pintar karena teknologi pengisian daya nirkabel sering dikritik karena kecepatan pengisiannya yang lambat. Dengan kecepatan hingga 30W, Mi Charge Turbo diklaim lebih cepat dari teknologi pengisian kabel 27W.

Xiaomi mengklaim bahwa Mi Charge Turbo dapat mengisi baterai 4.000 mAh secara nirkabel hingga 50 persen hanya dalam 25 menit dan hingga 100 persen hanya dalam waktu 69 menit. Jadi kalian tidak perlu lagi mengeluh waktu pengisian daya yang sangat lambat saat mengisi ulang perangkat kalian secara nirkabel.

Untuk membuktikannya, Xiaomi pun membandingkan kemampuan Mi Charge Turbo dengan pengisi daya cepat nirkabel milik Mi 9 yang berarus 20W. Wireless charging itu hanya mampu mengisi 30 persen baterai dalam 30 menit, untuk baterai berkapasitas 3.300 mAh. 

Selain itu, Mi Charge Turbo juga dapat digunakan untuk mengisi daya aksesoris seperti jam tangan pintar, headphone, dan bahkan smartphone lainnya secara nirkabel. Perangkat ini dapat mengisi daya iPhone XS hingga 20 persen selama 30 menit. Sebagai perbandingan, Huawei P30 Pro hanya dapat mengisi daya yang sama hingga 13 persen.

Tak cuma peningkatan daya, Xiaomi juga memasang sensor pelacak di pad Mi Charge Turbo. Sensor pintar tersebut bisa melacak posisi perangkat saat diletakkan di atas pad untuk mengisi daya. Hal ini memudahkan pengguna untuk tidak repot-repot mencari posisi pad yang tepat saat akan mengisi daya. 

Mi Charge Turbo 30W akan debut bersama Mi 9 Pro 5G yang kabarnya akan diluncurkan bulan ini. Namun, Xiaomi tidak menyebutkan apakah Mi Charge Turbo 30W masuk di dalam kotak kemasan smartphone flagship ini atau tidak. 

Dalam kesempatan yang sama, Xiaomi sesumbar sedang mengembangkan wireless charging 40W. Selain Mi Charge Turbo, pabrikan ponsel asal Tiongkok itu juga memperkenalkan teknologi reverse charging. 

Teknologi ini sudah ada sebelumnya di flagship Huawei dan Samsung, dengan nama yang berbeda namun cara kerjanya sama, yakni menempelkan antar-punggung ponsel untuk mentransfer daya. Akan tetapi, teknologi ini terbilang cukup lamban dalam mengisi daya.