Nggak lama lagi, pengguna akan bisa bebas mengakses apps chatting terpopuler WhatsApp layaknya Telegram. Ya, kelebihan Telegram dibandingkan WhatsApp yakni bebas diakses tanpa sinkronisasi real time antara kedua perangkat. Artinya, kamu bisa membuka aplikasi Telegram lewat desktop, sekalipun smartphone mati.
Pasalnya, Telegram merupakan aplikasi pesan instan berbasis cloud, artinya semua pesan yang dikirim pengunjung bakal langsung disimpan dalam komputasi awan dan hanya bisa diakses oleh pengirim atau penerima yang memiliki kredensial sama. Sementara itu, WhatsApp menerapkan cara kerja yang berbeda.
Dilansir dari keterangan Security di laman resmi WhatsApp, aplikasi chatting ini menggunakan, protokol enkripsi end-to-end yang menjamin bahwa hanya pengirim dan penerima saja yang bisa membaca pesan yang dikirimkan. Enkripsi ini juga disebut Signal Protocol, dikembangkan oleh Open Whisper System, yang menjadi basis dari sistem pengiriman pesan WhatsApp.
Namun, baru-baru ini, kabar baru beredar di forum-forum teknologi. Dilansir dari MacRumors, WhatsApp berencana bakal mengubah enkripsinya. Perubahan ini nantinya memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi pengirim pesan ini dari banyak perangkat. Seperti Telegram, namun dengan satu hal yang memicu pertanyaan: bagaimana tingkat keamanan datanya? Lalu, apa yang menyebabkan aplikasi milik Facebook ini terpaksa mengubah kebijakan?
Bermula dari perubahan yang dilakukan Apple pada sistem operasi terbaru milik mereka, iOS 13. Dalam sistem operasi ini, Apple menambahkan pembatasan pengumpulan data dengan menggunakan VoIP APIs.
Menurut penjelasan dari The Information, perubahan ini memaksa Facebook dan aplikasi pengirim pesan lainnya untuk menambahkan perubahan kecil namun berdampak besar pada sistem operasi mobile. Nantinya, fitur baru iOS 13 bakal membatasi fitur-fitrru dari Facebook Messenger dan WhatsApp, seperti telepon maupun video vall.
Pasalnya, kini fitur telepon di dalam apps chatting terpopuler ini ternyata berjalan di latar belakang, bahkan ketika nggak digunakan. Sistem yang diterapkan WhatsApp ini memastikan layanan mereka bisa berjalan lancar tanpa gangguan, membuat pengguna bisa terhubung lewat telepon lebih cepat dan juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan lain hal, contohnya pengumpulan data.
Nah, kini, lewat iOS 13 ini, Apple bakal membatasi akses latar belakang. Sehingga, nantinya hanya bisa digunakan untuk memaksimalkan pengalaman telepon saja.
Sebenarnya, perdebatan terkait bagaimana pembuat aplikasi menggunakan fitur telepon daring, yang bergantung pada teknologi bernama Voice Over Internet Protocol, atau VoIP, memicu reaksi negatif dari berbagai forum teknologi selama bertahun-tahun.
Untuk menjernihkan keadaan saat itu, raksasa teknologi ini pun memisahkan fitur pengirim pesannya menjadi aplikasi tersendiri pada tahun 2014, yakni Messenger Apps. Yang jarang diketahui, di balik langkah tersebut, ternyata Facebook masih menyimpan VoIP di aplikasi utamanya.
Lalu, nggak butuh waktu lama untuk membuat pihak Apple mengetahuinya dan memaksa Facebook untuk menghentikannya. Hal ini dijelaskan oleh Philip Shoemaker, yang sampai tahun 2016 adalah kepala tim penilai aplikasi dari Apple.
Perubahan adalah untuk sesuatu yang lebih baik. Dan wajar jika muncul pro dan kontra terkait sistem keamanan data untuk sistem yang baru ini. Apalagi jika kita membicarakan perusahaan teknologi raksasa sekelas Facebook, yang dua tahun lalu dilanda kasus Cambridge Analytic.
Namun, jika melihat akar perubahan ini, bisa jadi ini adalah langkah terbaik. Dan pernyataan di awal kalimat memiliki kekuatannya, perubahan yang iOS13 mungkin hanya berpengaruh pada bagian kecil dai sistem, namun berdampak besar.