Huawei Technologies telah menghadapi tekanan yang meningkat di barat dan telah menghadapi banyak larangan di wilayah seperti Inggris dan AS. Namun, perusahaan juga fokus di kawasan Asia Tenggara, dengan kesepakatan 5G di Indonesia.
Raksasa teknologi Tiongkok ini dikenal sebagai pemimpin dalam peralatan telekomunikasi dan telah menandatangani perjanjian dengan Indonesia untuk mengembangkan teknologi 5G dan bidang terkaitnya di wilayah tersebut.
Perusahaan ini akan melatih 100.000 orang untuk menjadi mahir dalam teknologi digital, terutama di sektor terkait cloud dan jaringan 5G. Huawei bahkan akan menyiapkan pelatihan karyawan internal di negara tersebut berdasarkan nota kesepahaman.
Menurut laporan NikkeiAsia, memorandum tersebut adalah yang pertama bagi pemerintah. Menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut, "Dengan bantuan Huawei, kami berharap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia kami hingga mencapai standar internasional."
Huawei juga akan berkolaborasi dengan badan pemerintah untuk mendorong pengembangan kecerdasan buatan dan jaringan 5G. Khususnya, kontribusi Huawei tidak berhenti di situ karena perusahaan juga akan memberikan kerja sama teknologi kepada Indosat Ooredoo, yang merupakan operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, untuk pemasangan infrastruktur 5G di wilayah Ibu kota Jakarta.
Sumber lain yang dekat dengan Telekomunikasi Indonesia menyatakan bahwa "peralatan Huawei 20-30% lebih murah, dan kualitasnya lebih baik", jika dibandingkan dengan peralatan dari Nokia dan Ericsson.
Upaya perusahaan di wilayah tersebut menunjukkan upayanya untuk wilayah Asia Tenggara. Huawei juga mendirikan pusat penelitian 5G di Thailand dan mengeluarkan dana untuk mendukung startup lokal dan sudah berinvestasi di pusat data ketiga di negara itu, yang akan selesai tahun depan.