Perusahaan teknologi Samsung Electronics Indonesia baru saja berkolaborasi dengan e-wallet DANA dan platform pembayaran digital Gojek, yakni GoPay untuk menyediakan sebuah aplikasi bagi pengguna smartphone Samsung di Indonesia yang dinamakan Samsung Pay.
Kepala pemasaran produk Samsung Indonesia untuk IT dan seluler Denny Galant mengatakan platform ini akan meningkatkan pengalaman pelanggan dengan menyediakan akses mudah ke aplikasi pembayaran digital melalui Samsung Pay.
"Samsung Pay bukan aplikasi pembayaran digital, ini adalah aplikasi untuk memudahkan akses pengguna ke platform pembayaran digital yaitu DANA dan GoPay," kata Denny saat konferensi pers mengenai platform di Jakarta pada hari Kamis (10/10/2019).
Dalam prosesnya nanti, Samsung Pay akan memanfaatkan sistem pembayaran via pemindaian kode QR. Dengan demikian, alih-alih berfungsi sebagai dompet digital mandiri yang bisa diisi saldonya, Samsung Pay berperan sebagai penghubung bagi para pengguna smartphone Samsung untuk melakukan pembayaran via GoPay atau DANA.
"Indonesia adalah negara pertama di dunia yang meluncurkan Samsung Pay dengan platform berbasis QR," klaim IT & Mobile Business Vice President Samsung Electronic Indonesia, Bernard Ang, di acara peluncuran Samsung Pay.
Samsung Pay menawarkan kemudahan pembayaran dengan metode "Swipe & Pay", di mana pengguna ponsel Samsung bisa membayar secara digital hanya dengan melakukan usapan ke atas di layar lockscreen, tanpa harus masuk ke aplikasi. Setelah itu, pengguna Samsung dapat secara otomatis menggunakan DANA untuk transaksi menggunakan kode QR. Sementara itu, GoPay akan tersedia di platform pada tahun 2020.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Kadence Indonesia awal tahun ini, 57 persen pengguna ponsel pintar di negara ini memiliki uang elektronik, baik berbasis aplikasi atau berbasis kartu, dengan 89 persen memilih pembayaran berbasis aplikasi. Dari 89 persen, 20 persen menggunakan lebih dari satu aplikasi pembayaran digital.
CEO Dana Vincent Iswara pun memiliki pandangan yang sama dengan mengatakan kolaborasi tersebut bertujuan untuk berkontribusi pada inklusi keuangan di Indonesia. "Dengan penetrasi pasar Samsung yang luas di Indonesia, kolaborasi kami akan meningkatkan inklusi keuangan."
Samsung memiliki pangsa pasar 24 persen di Indonesia pada kuartal kedua, menurut data dari lembaga riset pasar Canalys. Ini menandai pertama kalinya ia dikalahkan oleh produsen smartphone Oppo, yang mengklaim gelar raja smartphone Indonesia dengan pangsa pasar 26 persen.
Untuk menunjang keamanan transaksi, Samsung Pay akan meminta otentikasi berupa PIN, pola kunci (pattern), atau sidik jari ketika hendak melakukan pembayaran. Denny menambahkan aplikasi itu tersedia untuk semua produk ponsel pintar Samsung dengan sistem operasi Android 9 Pie. Aplikasi ini bisa diunduh langsung dari Google Play Store dan Samsung Galaxy Store.
Bahkan beberapa ponsel Samsung keluaran 2019 seperti Galaxy A30s, Galaxy A50s, hingga Galaxy Note 10+, sudah menyertakan Samsung Pay sebagai aplikasi bawaan.
Denny menambahkan, versi Samsung Pay Indonesia berbeda dari platform yang sama di negara lain. Indonesia menjadi negara pertama yang menyediakan akses ke aplikasi ke pembayaran digital berbasis QR. Sedangkan di negara lainnya hanya berlaku untuk kartu kredit dan kartu debit.