Seiring berjalannya waktu, 5G akan menjadi tren terknologi terbaru di tahun ini hingga beberapa tahun ke depan. Di lain sisi, teknologi tersebut juga bisa menjadi bumerang pasalnya bisa menjadi pintu masuk bagi berbagai ancaman siber.
Maka dari itu, Kaspersky, perusahaan keamanan siber ternama memperingatkan serta menyarankan pemerintah di seluruh dunia dan pemimpin industri untuk bekerjasama mengantisipasinya.
Head of Research Center Global Research and Analysis Team Timur Tengah, Turki dan Afrika Kaspersky, Amin Hasbini mengatakan bahwa pelaku kejahatan siber bisa memanfaatkan kekurangan peralatan, kerangka kerja pelanggan dan administrasi para pihak berwenang terkait 5G.
Kekurangan semacam itu menurut Hasbini, memungkinkan para pelaku kejahatan siber merusak infrastruktur telekomunikasi, melumpuhkan, memata-matai, serta mengalihkan lalu lintasnya.
"Negara-negara perlu mengatur kemampuan nasional dalam penanganan teknik konfirmasi objektif yang khusus mengevaluasi baik pengadopsi dan pemasok 5G, untuk mengevaluasi kekurangan yang perlu diperbaiki," ujar Hasbini dalam keterangan tertulisnya.
Masalah lainnya adalah keamanan privasi pengguna. Menurutnya, penyedia layanan 5G akan memiliki akses luas ke sejumlah besar data yang dikirim oleh perangkat pengguna.
Hal itu dapat menunjukkan apa yang benar-benar terjadi di dalam lokasi rumah, atau setidaknya menggambarkannya melalui metadata di lingkungan sekitar pengguna. Dikhawatirkan para penyedia menyalahgunakan data tersebut.
"Penyedia layanan juga bisa saja mempertimbangkan menjual data tersebut ke perusahaan layanan lain seperti pengiklan dalam upaya untuk membuka aliran pendapatan baru. Bahkan dalam kasus yang berbeda, kerentanan dapat menyebabkan cedera," tambah Hasbini.
Namun, lanjut Hasbini, seperti setiap teknologi yang sedang berkembang, 5G kemungkinan akan menarik perhatian pelaku ancaman keamanan siber yang akan mencari peluang untuk menyerangnya.
"5G mengembangkan teknologi di atas infrastruktur sebelumnya, yang berarti akan mewarisi kerentanan dan kesalahan konfigurasi jaringan pendahulunya," tuturnya.
Maka dari itu, pemerintah dan para pemimpin industri harus bekerja sama dalam upaya membawa proyek teknologi 5G yang aman dan nyaman untuk meningkatkan layanan dan kualitas hidup bagi masyarakat di era smart city seperti sekarang ini. Lebih jauh lagi, model kepercayaan komunikasi akan berbeda dari generasi seluler sebelumnya.