Pasca pembatasan hubungan kerja sama dengan Huawei yang diputuskan oleh pemerintah Amerika Serikat beberapa waktu lalu, operator di Jepang dan Taiwan seperti dilaporkan Asian Nikkei, pekan lalu (22/5/2019) tidak akan menjual smartphone baru Huawei lagi.
Sementara itu operator di beberapa pasar lain mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk menunda penjualan model baru setelah menerima jaminan dari Huawei bahwa perangkat tidak akan terpengaruh oleh pembatasan Amerika Serikat.
Perusahaan telekomunikasi Softbank Corp Jepang dilaporkan tidak akan menjual smartphone terbaru Huawei P30 Lite seperti yang telah direncanakan. Sementara, KDDI menunda penjualan perangkat premium yang semula dijadwalkan dirilis pada akhir bulan ini.
Sedangkan Chunghwa Telecom milik Taiwan, operator telekomunikasi terbesar itu juga mengatakan kepada Nikkei Asian bahwa mereka akan menghentikan pembelian perangkat Huawei baru untuk dijual saat ini, meskipun Taiwan akan terus menjual model yang sudah ada.
Operator telekomunikasi terbesar kedua Taiwan, Taiwan Mobile juga bergabung dengan jajaran operator yang berpaling dari produsen smartphone Tiongkok: "Kami akan terus menjual smartphone Huawei yang sudah ada. Namun, kami tidak akan menjual smartphone Huawei baru, mengingat bahwa mereka akan tidak didukung oleh layanan Google."
Google disebut menghentikan akses Huawei ke Google Play Services dan Google Play Store. Tapi, Huawei disebut masih memiliki akses ke Android Open Source Project. Sementara KT Korea Selatan mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan penjualan smartphone dan tablet baru Huawei.
KT saat ini menjual Be Y3, versi Korea dari telepon P20 Lite, dan Be Y Pad2, versi Korea dari MediaPad M3. Telkomsel, operator seluler terbesar di Indonesia, juga mengatakan sedang meninjau situasi.
Di sisi lain, Panasonic Corp, perusahaan elektronik yang berbasis di Jepang justru malah menangguhkan keputusannya untuk tetap mendukung Huawei dengan mengirimkan komponen ke perusahaan asal Tiongkok tersebut. Demikian dilansir South China Morning Post.
Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah awalnya Panasonic menyerukan penghentian transaksi sehubungan keputusan pemerintah Amerika Serikat memasukkan perusahaan tersebut dalam daftar hitam.
"Saat ini Panasonic Corp masih memasok komponen untuk Huawei. Laporan dari media online tentang kehabisan stok sama sekali tidak benar, ”kata pernyataan itu.
"Huawei selalu menjadi mitra penting dengan Panasonic Corp. Kami akan terus menjual komoditas dan memberikan layanan kepada klien Tiongkok kami seperti Huawei, menurut hukum dan peraturan negara dan wilayah tempat Panasonic Corp berada. Dengan membantu Tiongkok, kami akan membantu bisnis kami tumbuh di Tiongkok juga."
Huawei pun menanggapi positif keputusan Panasonic tersebut. Huawei berterima kasih atas dukungan yang konsisten.
"Panasonic adalah mitra penting Huawei dan kedua belah pihak bekerja sama secara erat di berbagai bidang," katanya.
“Semua kerja sama bisnis antara Panasonic dan Huawei tetap dalam kemajuan yang berkelanjutan dan normal. Terima kasih kepada Panasonic atas dukungannya yang konsisten untuk Huawei.
"Pada saat yang sama, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua mitra pemasok global yang telah mendukung pengembangan bisnis Huawei sejak lama."