Tiongkok kini bukanlah satu-satunya negara pembuat iPhone. Seperti dilansir Ubergizmo, Kamis (11/7/2019), Apple telah menunjuk India sebagai negara kedua pembuat iPhone untuk mencegah terkena pajak impor. Perusahaan juga menggunakan kapasitas produksi itu untuk memenuhi permintaan di wilayah lain, yakni pasar Eropa.
Penunjukkan ini merupakan imbas dari keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif ekspor ke AS untuk barang-barang yang diproduksi di Tiongkok hingga 25 persen, yakni 200 miliar dolar AS (Rp2,815 triliun - kurs saat ini). Selain itu, ini juga akan memenuhi kebijakan sumber lokal untuk membuka toko ritel sendiri di India.
Sejak 2016, Apple sendiri telah bekerja sama dengan Wistron Corporation yang mempunyai pabrik di kota Bengaluru, India. Saat itu, mereka memproduksi iPhone 6S dan SE. Sebuah laporan terbaru dari India menyebutkan bahwa iPhone 6S dan iPhone 7 sedang diekspor dalam jumlah 100.000 unit per bulan serta ekspor ke pasar Eropa sudah dimulai dari beberapa bulan yang lalu.
Tidak hanya itu, perangkat iPhone lainnya seperti XR dan XS buatan India diperkirakan akan memasuki pasar pada Agustus mendatang. Hal tersebut diungkapkan melalui sumber yang tidak disebutkan namanya karena masalah tersebut tidak diketahui publik.
Perangkat Apple sendiri sebenarnya cukup didambakan oleh jutaan orang di India. Tetapi harga premiumnya telah membatasi pangsa pasar, sehingga hanya 1 persen untuk keuntungan dengan pesaingnya OnePlus asal Tiongkok.
Direktur riset di Canalys, Rushabh Doshi, mengatakan perakitan iPhone model SE, 6S, dan 7 lebih murah di India melalui unit lokal Wistron Corp di pusat teknologi Bengaluru.
"Produksi lokal akan memberi Apple kelonggaran untuk bermain dengan margin distributor mereka dan secara tidak langsung membuat harga ponsel mereka lebih rendah," ujar Rushbh Doshi.