Incar pasar Huawei dan Xiaomi, Samsung alihkan produksinya ke Tiongkok

Samsung Electronics dikabarkan berencana mengalihkan seperlima produksi ponselnya ke Tiongkok pada tahun depan. Ini sebagai strategi perusahaan untuk menghadapi produsen ponsel seperti Xiaomi dan Huawei yang menyasar segmen bawah sebagaimana dilaporkan Reuters.

Di Indonesia sendiri, perusahaan asal Korea Selatan itu juga menghadapi persaingan yang sengit melawan Oppo dan Vivo. Menurut laporan terbaru dari lembaga riset pasar (IDC), Samsung kini menempati posisi ketiga setelah disalip oleh duo vendor Tiongkok itu.

Untuk mengatasinya, Samsung berencana untuk melakukan outsourcing mayoritas tugas pembuatan ponsel pintarnya ke produsen perangkat asli Tiongkok (Original Design Manufacture/ODM). ODM yang dimaksud adalah perusahaan bernama Wingtech, kontraktor yang konon juga memproduksi beberapa merek smartphone Tiongkok yang terkenal, seperti Oppo, Xiaomi, dan Huawei.

Strategi outsourcing macam demikian bisa menghemat ongkos produksi Samsung, apalagi jika kontraktor bisa memproduksi ponsel lebih cepat. ODM pun bisa mendapat pasokan komponen dengan harga lebih murah ketimbang pabrik brand.

Samsung akan memproduksi 60 juta ponsel di Negeri Tirai Bambu dari total 300 juta perangkat. Itu adalah 20 persen yang cukup besar dari total inventaris smartphone perusahaan. Sebagian besar perangkat ini akan ditujukan untuk pasar Amerika Selatan dan Asia Tenggara dan diklaim Samsung akan terlibat dalam desain, pengembangan dan pengawasan kualitas produksi.

Keputusan ini cukup berisiko karena Samsung akan kehilangan kendali atas kualitas produk dan mengurangi kemampuan produksi pabriknya menurunkan biaya. Seperti pada Samsung Galaxy Note 7 pada 2016 yang mahal tapi mudah terbakar dan ponsel lipatnya yang cacat pada layar.

Namun sumber Reuters menambahkan Samsung tidak punya pilihan selain mengikuti saingandan menggunakan ODM Tiongkok untuk mengurangi biaya. "Ini adalah strategi yang tak terhindarkan ketimbang strategi yang baik," ujarnya.

Samsung mengatakan kepada Reuters bahwa membuat jalur terbatas untuk produksi smartphone di luar pabrik mereka sendiri dan memastikan manajemen yang efisien di pasar. Samsung menolak mengungkap berapa banyak ponsel Samsung yang akan dibuat oleh ODM.

Samsung saat ini memproduksi sebagian besar inventaris ponsel pintarnya di Vietnam dan India. Beberapa ponselnya, seperti Galaxy A6s di Tiongkok, dibuat oleh ODM.

Jika perluasan strategi ODM ini berhasil, berarti konsumen akan melihat lebih banyak perangkat Samsung di setiap segmen harga, termasuk segmen pasar Xiaomi.