Di Hari Anak Nasional yang jatuh pada kemarin (23/7/2019), tidak hanya Facebook yang membagikan tips-tips mengawasi anak di media sosial, Google memanfaatkan momen tersebut dengan membagikan sejumlah tips dan trik buat para orang tua dalam mengawasi anak-anaknya di internet.
Yang pertama, Google meluncurkan sebuah aplikasi yaitu Google Arts & Culture. Melalui aplikasi ini, Google menggabungkan seni dan teknologi. Salah satu hal yang bisa orang tua lakukan bersama anak adalah menjelajah galeri virtual via fitur Augmented Reality.
Di aplikasi ini, Ada juga bisa melihat karya seni yang menyerupai selfie Anda. Jika Anda ingin melihat kekayaan budaya Indonesia, Anda bisa mengaksesnya di bagian Indoensia. Di sini, Anda akan melihat berbagai budaya khas Indonesia, seperti hasil karya seni kontemporer.
Hal lain yang Google sarankan adalah mendengarkan dongeng di YouTube atau YouTube Kids. Cerita rakyat bisa menjadi dongeng untuk menemani anak tidur. Cerita rakyat tidak hanya menampilkan budaya khas Indonesia, tapi juga pesan moral.
Karena itu, Google bekerja sama dengan Ayo Dongeng Indonesia untuk membuat inisiatif Dongeng, Yuk! di YouTube. Tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali ketertarikan anak akan dongeng.
Ketiga, aplikasi yang Google sarankan untuk orang tua gunakan adalah Family Link. Berbeda dengan dua aplikasi lainnya, Family Link memungkinkan orang tua untuk memantau dan jika perlu, membatasi kegiatan anaknya di dunia online.
Melalui aplikasi ini, orang tua bisa menetapkan lama waktu yang dapat anak gunakan untuk memainkan perangkatnya, memblokir aplikasi tertentu dari Play Store, dan mengunci perangkat anak dari jauh ketika waktu jam tidur atau jam belajar.
Yang terakhir adalah penggunaan Google Translate. Google Translate diluncurkan untuk mengatasi hambatan bahasa dan menjadikan dunia lebih mudah diakses. Sejak itu pula, Google Translate berkembang dari yang semula hanya mendukung dua bahasa, menjadi 103 bahasa.
Dengan fitur-fitur seperti World Lens sampai percakapan bilingual, Google Translate bisa membantu anak mengenal dunia dalam berbagai bahasa, dan memungkinkan mereka saling berkomunikasi meski menggunakan bahasa yang berbeda.