Beberapa waktu lalu sempat disinggung bahwa Apple tidak akan lagi menyediakan pengisian daya di dalam paket penjualan smartphone mereka. Hal ini akan mulai dilakukan pada iPhone 12, yang sebentar lagi akan diperkenalkan oleh mereka.
Tapi tampaknya, Apple tidak akan menjadi satu-satunya perusahaan yang melakukan hal tersebut. Salah satu pesaing terbesar mereka, yakni Samsung, baru-baru ini dikabarkan akan melakukan hal yang sama. Raksasa elektronik asal Korea itu sedang mempertimbangkan langkah untuk memangkas biaya yang diperkirakan akan semakin meningkat karena teknologi baru.
Menurut para analisis, keputusan Samsung untuk tidak lagi memasukkan charger ke dalam kemasan sudah dalam tahap awal dan perusahaan sedang mendiskusikan dampaknya dengan mitra manufaktur. Selain mengimbangi biaya tambahan komponen 5G, pengurangan charger juga akan memungkinkan Samsung mengirimkan ponselnya dalam kemasan yang lebih ringkas dan menghemat biaya distribusi.
Namun, hal ini masih belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak Samsung, akan tetapi jika informasi tersebut benar, maka para pengguna harus membeli pengisian daya secara terpisah.
Ini akan menjadi sebuah masalah tersendiri dikarenakan harga perangkat pengisian daya dengan kemampuan pengisian daya cepat tidaklah murah. Kini, para pengguna harus mengeluarkan setidaknya 500 ribu untuk membeli sebuah alat pengisi daya cepat milik Samsung.
Hal ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Samsung telah beberapa kali mengikuti Apple untuk desain perangkat mereka. Salah satunya adalah dihilangkannya jack audio 3,5mm dari perangkat mereka.
Selain tidak akan memberikan pengisian daya di paket penjualan, Apple juga dikabarkan tidak lagi akan memberikan headset dalam paket penjualan iPhone 12. Hal ini mereka lakukan untuk mendongkrak penjualan AirPods mereka.