Ada banyak jejaring sosial yang digunakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Setiap jejaring sosial memiliki penggunanya masing-masing. Biasanya, pengguna berusia muda cenderung menggunakan jejaring sosial yang bersifat visual, seperti Instagram.
Sedangkan Facebook didominasi pengguna dewasa. Tidak sedikit pengguna media sosial memiliki akun yang lebih dari satu yang digunakan sebagai sarana usaha maupun sebagai ruang diskusi. Tergantung kebutuhan masing-masing.
Pengguna media sosial di tanah air cukup tinggi dan akan terus bertambah. Indonesia masih berpeluang untuk memiliki media sosial sendiri.
Pandangan serupa diutarakan Hondo Widjaja, selaku President Director PT Hyppe Teknologi Indonesia. Keadaan ini membuat mereka berinisiatif mengembangkan platform media sosial yang diberi nama, Hyppe.
“Kami ingin berkontribusi lebih besar bagi bangsa ini dengan mendukung pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi digital melalui sektor teknologi. Caranya, membangun sebuah Platform Sosial Media karya anak bangsa yang mampu bersaing di tingkat global,” ungkap Hondo, dikutip dari Gizmologi.
Banyak pihak masih percaya jika industri digital masih tetap memimpin bisnis global sealam beberapa tahun ke depan. Sementara itu, Indonesia sendiri sudah memiliki beberapa platform yang sukses menjaring investor lokal maupun asing selama beberapa tahun terakhir.
Dan seiring pertumbuhan teknologi dan pengguna internet, Hyppe Teknologi Indonesia, melihat peluang besar di tanah air. Terutama kesempatan dalam hal penggunaan media sosial oleh masyarakat Indonesia.
Hyppe didirikan tahun 2018, dan berkantor pusat di Jakarta. Keunggulan platform media sosial ini menghadirkan pengalaman yang menarik, kreatif, dan inovatif dalam berinteraksi di media sosial.
Beberapa fitur menarik disuguhkan platform ini. HyppeVid (large video content/landscape video), HyppeDiary (short video content/portrait video), HyppeStory (flash story), HyppeChat (chatting platform/avatar chat). Lalu ada HyppeCompetition (competition platform), HyppeScript (documents content/text format), HyppeLive (live streaming platform), dan HyppeGames (interactive/online games).
Perusahaan menjelaskan jika sampai saat ini aplikasi Hyppe masih dalam tahap pengembangan. Nantinya, platform media sosial ini bakal dilengkapi fitur-fitur menarik –seperti yang sudah disebutkan di atas.
Berbagi konten lintas platform kini jamak dilakukan warganet. Hasilnya, kita seringkali kesulitan menentukan pemilik dari konten yang tengah viral. Dan berdasarkan kondisi itu pula, Hyppe berencana bakal menerapkan teknologi blockchain pada setiap konten yang diunggah melalui platform.
“teknologi Blockchain and Fingerprint Combat bisa merekam dan menjaga hak kepemilikikan data. Sehingga, pemilik dari satu konten bisa lebih mudah dikenali secara global,” ungkap Magin M selaku Vice President & Technology Hyppe Technology Advisor.
Di samping itu, perusahaan juga tengah mengembangkan konsep dan fitur agar aplikasi ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi pengguna. Maka, untuk kamu yang penasaran bagaimana wujud aplikasi media sosial asli Indonesia ini, tunggu dulu aja, ya.
Baca juga: