Beberapa waktu lalu, perusahaan-perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) memblokir Huawei dalam rangka mematuhi instruksi pemerintah AS. Berita pemblokiran terus menghangat sampai kasus TikTok.
Aplikasi-aplikasi yang populer digunakan masyarakat, seperti Google Maps secara otomatis hilang dari perangkat-perangkat yang diproduksi oleh perusahaan elektronik asal China. Artinya, pengguna Huawei tidak akan bisa memanfaatkan Google Maps lagi.
Tampaknya, kehilangan Google Maps akan menyulitkan pengguna Huawei. Pasalnya, aplikasi tersebut memudahkan para pengguna dan menjadi solusi pemetaan dan navigasi setiap orang. Para pengguna merindukan kehadiran Google Maps.
Huawei cukup terpukul, hingga akhirnya mencari pengganti yang sesuai untuk dijadikan sebagai aplikasi navigasi yang ada di Huawei AppGallery. Pada Januari lalu, TomTom dikabarkan telah sepakat menjadi aplikasi peta. TomTom merupakan perusahaan teknologi yang berkantor di Belanda.
Melansir GSMArena, kedua perusahaan tersebut telah menandatangani kesepakatan kerja sama. TomTom akan menghadirkan aplikasi peta dan navigasi untuk Huawei.
Kini, pengguna Huawei tidak perlu khawatir lagi lantaran aplikasi peta tersebut sudah dapat diunduh di Huawei AppGallery. Para pengguna dapat memakainya tanpa dikenakan tarif selama 30 hari pertama.
Kemudian, setelah itu akan dikenakan tariff 1,99 Euro per bulan, jika dirupiahkan sekitar Rp 35 ribu. Jika berlangganan tahunan maka akan dikenakan tarif 12,99 Euro atau setara Rp 228 ribu untuk digunakan sepanjang tahun.
Jika para pengguna ingin menggunakan aplikasi ini, mereka harus men-download beberapa peta agar dapat digunakan secara offline. Pengguna juga dapat menambahkan alamat rumah, alamat kantor, dan tempat-tempat lain yang dikehendakinya.
Aplikasi TomTom berbeda dengan Google Maps. Aplikasi TomTom tidak terintegrasi dengan layanan umum seperti transportasi publik, dan juga tidak ada pemberitahuan spot-spot yang direkomendasikan untuk aktivitas sehari-hari layaknya Google Maps.
Ketika Huawei Mate 40 diluncurkan baru-baru ini, aplikasi peta TomTom belum dapat digunakan. Namun, saat ini Huawei dan TomTom tengah mengembangkan berbagai fitur pada aplikasi peta tersebut.
Hal ini dilakukan agar TomTom dapat memberikan pengalaman yang berbeda dari aplikasi peta yang lain. Pengembangan ini ditujukan agar aplikasi peta tersebut dapat lebih dipersonalisasi oleh para pengguna ponsel pintar non-GSM (Google Mobile Service).
Aplikasi TomTom akan turut meramaikan persaingan dalam arena aplikasi peta dan navigasi. Google Maps patut waspada. Pasalnya, aplikasi Google Maps yang banyak digunakan orang akan mendapat pesaing baru.
Baca juga: