Di tengah perjuangannya dengan larangan dari pemerintah AS, Huawei telah bekerja untuk mengembangkan toko aplikasinya sendiri sebagai alternatif Google Play Store. Kini, dalam sebuah laporan terbaru, empat vendor ponsel asal Tiongkok, yakni Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi dilaporkan akan membuat pesaing semacam Play Store.
Seperti yang diketahui saat ini, Google Play Store tidak dapat digunakan di Tiongkok bersama dengan aplikasi dan layanan Google lainnya. Ini telah membuat perangkat Android dijual di negara itu tanpa Play Store, menggunakan APK dan metode distribusi lainnya seperti toko aplikasi pihak ketiga agar pengguna bisa menginstal aplikasi.
Platform toko aplikasi online itu yang diberi nama Global Developer Service Alliance (GDSA) itu diperkirakan akan hadir pada bulan Maret mendatang. Namun, masih harus menunggu informasi lagi nanti mengingat dapat ditunda karena wabah Coronavirus yang sedang melanda negara tersebut.
Nantinya, GDSA tidak akan memiliki satu toko aplikasi khusus layaknya Play Store. Alih-alih, aplikasi buatan pengembang yang tergabung dalam GDSA secara otomatis akan tersedia di toko aplikasi Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi.
Keputusan empat vendor ini sebenarnya bukan ingin menciptakan persaingan dengan Google namun hanya ingin membuat lebih mudah para pengembang ketika harus mengunggah ke beberapa toko aplikasi dari produsen lain sebagaimana diungkapkan oleh perwakilan Xiaomi seperti dilansir Android Authority.
Aliansi GDSA juga berkomitmen untuk menyediakan layanan termasuk distribusi konten, dukungan pengembangan, operasi pemasaran, promosi merek, dan monetisasi kepada pengembang global. Tujuan utama aliansi GDSA adalah untuk memudahkan pengembang aplikasi game, musik, film, dan aplikasi lain dalam memasarkan aplikasi mereka ke pasar luar negeri, di luar platform Google.
Tak hanya itu, aliansi ini juga merupakan langkah yang jelas untuk menghindari ketergantungan vendor-vendor ponsel dari layanan Google dan Play Store di pasar internasional.
Ada 8 negara yang bakal kebagian platform tersebut lebih dulu. GDSA akan mendatangi beberapa negara yang sedang berkembang di antaranya Indonesia, India, Malaysia, Spanyol, Thailand, Filipina, Rusia, dan Vietnam.
Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya larangan perdagangan yang diberlakukan oleh AS terhadap Huawei sampai saat ini belum juga berakhir. Karena itu, ponsel-ponsel baru Huawei tidak dapat memakai Google Play Store dan layanan Google lainnya.
Menurut VP of Mobility Canalys, Nicole Peng seperti dikutip 9to5Google, kerja sama keempat vendor ponsel tersebut dapat meningkatkan popularitas masing-masing perusahaan di tingkat regional. Meski aliansi ini masih dalam tahap awal, tetapi diharapkan langkah ini juga dapat membangun portofolio aplikasi yang solid dari keempat merek ponsel asal China tersebut.