Baru-baru ini tersiar kabar bahwa Samsung dan SK Hynix memutuskan untuk menunda menjual komponen untuk pihak Huawei. Hal ini akan diterapkan pada 15 September 2020.
Kebijakan ini diambil setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) membatasi gerak Huawei. Keadaan ini tentu akan menyulitkan Huawei. Hal ini merupakan imbas dari keputusan yang dikeluarkan AS.
Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat hanya memberikan izin sementara agar Huawei tetap bisa menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan asal negeri Paman Sam.
Akantetapi, perizinan tersebut tidak dapat diperbarui. Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan baru agar pihak ketiga tidak menjalin kerja sama dengan perusahaan asal China tersebut.
Hal ini berlaku bagi perusahaan-perusahaan pihak ketiga yang menggunakan teknologi yang dibuat dengan memakai teknologi dan perangkat lunak milik Amerika Serikat.
Kebijakan baru ini semakin menekan pergerakan bisnis Huawei. Richard Yu, selaku CEO Huawei CBG, sebelumnya pernah menyatakan bahwa Mate 40 merupakan perangkat terakhir milik Huawei yang memakai prosesor Kirin.
Setelah itu, Huawei semakin ditekan dan mengalami kesulitan membuat chipset baru karena adanya larangan tersebut mempengaruhi TSMC.
Tampaknya kesulitan tidak hanya dialami oleh Huawei saja. Samsung dan SK Hynix juga terkena imbas dari kebijakan tersebut. Terbukti pada kuartal pertama 2020 pendapatan yang diperoleh SK Hynix sebesar 40% merupakan hasil dari ekspor ke China.
Artinya, kebijakan baru dari pemerintah AS tidak hanya menekan Huawei tapi juga akan mengurangi pendapatan SK Hynix. Manufaktur memori asal Korea tersebut juga terkena dampaknya.
Sebenarnya, Huawei tidak berdiam diri atas perlakuan AS. Huawei akan tidak akan bergantung pada pemasok memori dari pihak ketiga.
Huawei menjalin kerja sama dengan perusahaan semikonduktor yang berkantor di Shanghai yaitu SMIC. Di sisi lain, Huawei juga berupaya untuk keluar dari tekanan pemerintah AS yang semakin hari semakin mempersempit geraknya.
Informasi terbaru mengabarkan bahwa Departemen Pertahanan Amerika Serikat akan memasukkan SMIC ke dalam Entity List, hal ini akan membuat SMIC diperlakukan seperti Huawei.
Jika itu benar-benar terjadi, SMIC tidak akan bisa mendapat komponen untuk pembuatan prosesor Huawei. Mau tidak mau, Huawei harus berpaling dari SMIC.
Opsi lain yang mungkin bisa dilakukan Huawei saat ini adalah memasok komponen dari Samsung dan beberapa manufaktur lain sebelum perizinan sementara yang dikeluarkan AS benar-benar habis.
Baca juga: