Perseteruan antara Huawei dan Amerika Serikat sepertinya tidak akan berakhir buruk seperti yang diduga sebelumnya. Huawei disebutkan telah berdamai dengan pemerintah Amerika Serikat.
Dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2018), Presiden Amerika Serikat (AS) bertemu langsung dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Keduanya mendiskusikan berbagai isu, terutama mengenai perang dagang di antara kedua negara, yang tak lain adalah masalah Huawei.
Dari hasil diskusi itu akhirnya tercapai kesepakatan bahwa Huawei akhirnya diizinkan kembali oleh Trump untuk membeli produk dari perusahaan pemasok AS.
"Saya telah setuju untuk mengizinkan mereka untuk terus menjual produk. Saya suka perusahaan kami menjual barang kepada orang lain... hal yang sangat kompleks. Ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan," kata Trump sebagaimana dikutip dari GSM Arena.
Dengan penghapusan embargo ini maka perusahaan AS kembali bisa menjual produk-produknya ke Huawei. Menurut dia, tindakan ini cukup adil karena perusahaan-perusahaan AS tidak senang ketika pemerintah memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam.
Menurut dia, pencabutan larangan bisnis ini juga bisa membantu pengembangan industri teknologi tingkat tinggi milik AS, yang diklaim Trump sebagai yang terbaik di dunia. Trump juga memastikan pertahanan dan keamanan AS akan tetap terlindungi setelah penghapusan embargo terhadap Huawei.
Lalu apa yang membuat Trump luluh mau mengizinkan Huawei kembali melakukan dagang? Tiongkok dilaporkan telah setuju untuk membeli sejumlah besar produk pertanian dari AS sebagai imbalan atas konsesinya pada Huawei.
"Atas permintaan perusahaan Teknologi Tinggi kami, dan Presiden Xi, saya setuju untuk mengizinkan perusahaan Tiongkok, Huawei membeli produk dari mereka yang tidak akan berdampak pada keamanan nasional kami," kata Trump seperti dikutip RT News.
"Kami telah membuka negosiasi, ”kata Trump. Ini merupakan kemajuan pertama sejak perundingan terakhir yang terjadi pada bulan Mei lalu. Tidak hanya itu, ia menyebutkan bahwa pembicaraan dengan Presiden Xi juga merupakan pertemuan yang baik.
Hanya saja, kedua negara tidak menyinggung mengenai ekstradisi Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou yang ditangkap di Kanada pada 1 Desember 2018 lalu.
"Tidak ada pembicaraan mengenai itu," kata Trump.
Meskipun AS sudah memberikan lampu hijau bagi Huawei, perusahaan berlogo kipas merah itu masih ada di dalam Daftar Entitas Departemen Perdagangan Amerika, mencegahnya melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan Amerika kecuali ada persetujuan pemerintah yang eksplisit.
Trump mengatakan, Amerika akan memutuskan untuk menghapus Huawei dari daftar nanti, dan mencatat bahwa ada pertemuan untuk membahas masalah tersebut pada 2 Juli mendatang di lokasi yang belum diumumkan.