Pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei mengatakan bahwa penjualan smartphone telah anjlok 40 persen. Hal ini membuat mereka diproyeksikan akan kehilangan pendapatan tahun ini hingga 30 miliar dolar AS atau Rp425 triliun.
Hal ini membuat Huawei harus mengamankan jumlah penjualan perangkat mereka ke depannya. Salah satunya seperti dilansir Forbes, Rabu (19/6/2019) adalah menjanjikan pengembalian uang secara utuh jika ada aplikasi yang tidak berjalan di perangkat smartphone mereka dalam waktu dua tahun setelah pembelian.
Aplikasi yang dimaksud bukan aplikasi Google saja, seperti YouTube, Gmail, dan lainnya. Melainkan beberapa aplikasi lain seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, atau aplikasi populer lain juga termasuk dalam bagian yang di-cover.
"Huawei akan memberikan Anda pengembalian penuh jika perangkatnya tidak dapat menjalankan aplikasi Google dan Facebook," lapor Huawei Central, meskipun garansi khusus pertama ini hanya ada di Filipina untuk saat ini. Tawaran ini merupakan respons yang jelas terhadap pasar penjualan yang melemah dan upaya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Berdasarkan pantuan Braintologi, toko elekronik lokal di Indonesia, seperti Erafone juga memberlakukan garansi yang sama kepada para konsumennya. Dalam akun Instagram resminya disebutkan, "Beli Huawei di Erafone sekarang! Dapatkan perlindungan extra dengan garansi 100% refundable! Untuk pembelian Huawei di periode 19 Juni - 31 Agustus 2019. *Syarat & Ketentuan berlaku.
"Program ini berlaku apabila terjadi aplikasi yang tidak berfungsi pada device yang dibeli secara resmi di Erafone pada periode yang tertulis diatas. Aplikasi yang disebutkan sebagai berikut: Google Play, Gmail, Google Map, Galeri Google, Chrome, YouTube, Facebook, Instagram, dan WhatsApp. *Perangkat dalam masa garansi 1 tahun sejak tanggal pembelian," kata akun tersebut.
Penawaran garansi khusus ini berlaku untuk pembelian perangkat P30 Pro, P30, Mate20 Pro, Mate20, P30 Lite, Nova3i, Y7 Pro 2019 (4/64GB), dan Y7Pro 2019 (3/32GB).
Huawei sendiri juga telah mengkonfirmasi tawaran tersebut dan telah memberikan pernyataan. “Ini merupakan inisiatif dari distributor kami dengan dealer kami," kata perwakilan pihak Huawei.
Saat ini, Huawei memegang posisi nomor dua untuk penjualan smartphone global pada kuartal pertama 2019. Namun, karena ada perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, Huawei harus menyerahkan posisi tersebut ke Apple.
CEO Huawei mengatakan bahwa perusahaan tidak menyangka bahwa Amerika akan menyerang dengan tekad seperti itu dan dalam skala besar. Perusahaan asal Tiongkok ini memiliki pertumbuhan tanpa cacat dan juga mematahkan pendapatan 100 miliar dolar AS atau Rp1.418 triliun untuk pertama kalinya.
Tetapi catatan pertumbuhan itu kini telah berakhir karena larangan oleh Amerika Serikat. Namun, perusahaan berharap untuk melihat harapan baru di tahun 2021.