Huawei boleh saja menjadi vendor terbesar dunia dengan mengirimkan banyak ponsel ke berbagai negara di belahan dunia. Namun, sayangnya sudah hampir setahun, perusahaan tersebut masuk dalam daftar hitam yang dilayangkan oleh Amerika Serikat.
Daftar hitam tersebut mencakup larangan melakukan segala macam bisnis dagang dengan Google untuk menggunakan Android termasuk seluruh layanan Googlenya seperti Google Play secara penuh di ponsel buatan Huawei.
Sebelumnya Huawei dikabarkan akan menggunakan sistem operasi sendiri yaitu HarmonyOS untuk perangkatnya. Namun tetap saja, Huawei membutuhkan toko aplikasi sendiri karena tak bisa menyediakan Google Play lagi. Untuk mengatasi itu, perusahaan menghadirkan Huawei Mobile Service yang akan menggantikan rangkaian layanan Google di ponselnya.
Google Mobile Service (GMS) dan Google Play merupakan perpaduan yang rumit dari API, layanan dan aplikasi yang memberikan pengalaman Android dari Google.
Kombinasi ini tak hanya mendukung layanan seperti Gmail, Maps dan Chrome, namun juga layanan seperti penyimpanan cloud, perpesanan dan API untuk lokasi, serta hal lainnya. Proses ini melibatkan bermacam software yang cukup besar, dan Huawei tampak yakin pihaknya siap untuk menggantikan ekosistem itu dengan Huawei Mobile Service.
Dalam beberapa bulan terakhir, Huawei dan Honor telah mengadakan kampanye yang agresif demi mendapatkan pengambang untuk Huawei Mobile Services.
CEO Huawei dan Honor Consumer Business Group India - Charles Peng mengatakan aplikasi utama seperti pesan, navigasi dan pembayaran akan siap pada akhir Desember. Menariknya dia pun sesumbar bahwa pengguna tak akan mendapati perbedaan antara GMS dengan HMS.
Klaim itu tentu terlalu berlebihan, bahkan meskipun Huawei memiliki pengganti Google API, perusahaan tak akan pernah bisa menghadirkan Gmail, Google Maps, Google Calendar, Google Chrome, dan Google Assistant. Sosialisasi terkait perubahan ini pun perlu dilakukan dengan sangat gencar oleh perusahaan ke pengguna maupun penjual.
Selain di Tiongkok dan India, hadirnya HMS juga akan dilakukan Huawei untuk pasar Eropa. Perusahaan tampaknya ingin menjadikan HMS sebagai pilihan bagi vendor ponsel Android yang juga tak memiliki akses ke Google Play Store.