Dengan perang dagang AS-Tiongkok yang masih berlangsung hingga saat ini, raksasa teknologi Tiongkok, Huawei masih masuk dalam Daftar Entitas Amerika Serikat yang secara efektif melarang perusahaan asal Tiongkok itu untuk melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS. Oleh karena itu, Huawei dilarang menggunakan aplikasi dan layanan Google di perangkatnya.
Seri Huawei Mate 30 yang baru-baru ini diluncurkan adalah perangkat pertama dari perusahaan itu yang hadir tanpa dukungan untuk aplikasi dan layanan Google. Meskipun ada kemungkinan Huawei akan mendapatkan aksesnya kembali ke layanan Google, perusahaan telah mengumumkan rencana cadangannya, yakni HarmonyOS.
Beberapa bulan yang lalu, Huawei secara resmi meluncurkan HarmonyOS yang ditunggu-tunggu yang dimaksudkan untuk menjadi pengganti Android. Sementara HarmonyOS saat ini dirancang untuk perangkat seperti TV pintar, wearable devices, serta multimedia dalam mobil, namun sekarang sudah diatur untuk bisa digunakan pada smartphone.
Sesuai laporan, perusahaan sekarang bersiap untuk memuat HarmonyOS pada perangkat yang ada dengan dukungan dual boot bersama dengan Android. Namun, laporan itu mengatakan bahwa semuanya masih dalam tahap awal dan Huawei belum memilih perangkat mana yang akan menjadi yang pertama. CEO Huawei telah mengisyaratkan bahwa smartphone seri P40 akan menjalankan sistem operasi baru ini.
Setelah perusahaan melakukan dual boot OS, kinerja dan hasil kompatibilitas akan menjadi faktor penentu utama dalam memutuskan apakah pengguna tertarik pada smartphone Huawei dengan kedua sistem operasi yang tersedia. Ini bisa sedikit membingungkan serta rumit namun masih harus dilihat apakah ide ini akan berhasil atau tidak.
Baru-baru ini, sebuah laporan baru dari Counterpoint mengklaim bahwa pangsa pasar HarmonyOS akan mencapai 2 persen secara global tahun depan, menjadikannya sistem operasi terbesar kelima di dunia, melampaui Linux. Lebih lanjut menunjukkan bahwa pangsa OS HongMeng di Tiongkok akan mencapai 0,1 persen pada akhir tahun ini dan 5 persen pada akhir tahun depan.
HarmonyOS, yang diumumkan awal tahun ini pada bulan Agustus, dapat mendukung berbagai aplikasi termasuk Android, Linux, dan HTML5 di masa depan. Sistem operasi baru menggunakan kompiler ARK Huawei dan akan mendukung bahasa pemrograman Kotlin, Java, Javascript, C, dan C ++. Ini juga akan memiliki Trusted Execution Environment yang diverifikasi untuk keamanan yang terhubung lebih baik di beberapa perangkat.
Huawei mengatakan bahwa ia mulai bekerja pada sistem operasi ini pada tahun 2017 dan saat ini dalam versi 1.0 dengan Versi 2.0 dijadwalkan untuk diluncurkan tahun depan dan rilis versi 3.0 direncanakan untuk tahun 2021.