Pada tahun 2019 lalu, Pemerintah AS memberlakukan peraturan baru yang membuat Huawei kehilangan dukungan Google dari OS Android. Sejak itu, perusahaan tersebut telah mengerjakan sistem operasi miliknya sendiri yang disebut HarmonyOS, yang kini tampaknya telah mencapai sekitar 70 hingga 80 persen dari level Android.
Menurut Yu Chengdong, CEO Consumer BG Huawei, raksasa teknologi Tiongkok itu juga siap untuk skenario terburuk lainnya. Dengan tingkat HarmonyOS yang mendekati level sistem Android, perusahaan dapat meluncurkannya di smartphone untuk menggantikan Android, jika AS melarang perusahaan Tiongkok untuk menggunakan Android sepenuhnya.
Dengan kata lain, sistem operasi ini hampir selesai dan ekosistemnya dapat menyaingi dan menggantikan Google secara global untuk penawarannya.
Lebih lanjut, pejabat senior itu juga menyatakan bahwa jika kemungkinan Huawei menghadapi larangan perangkat lunak Google sepenuhnya, sekarang mereka dapat mengirimkan sistem operasi mereka.
Sistem operasinya tidak terbatas hanya pada smartphone, seperti yang dikatakan Yu Chengdong bahwa itu akan dikirimkan pada tablet Huawei, PC, dan lainnya di masa mendatang. Artinya, itu akan menciptakan OS lintas platform, yang mirip dengan ekosistem Apple yang banyak dikenal dan disukai saat ini.
Pejabat tersebut yakin bahwa larangan awal yang dihadapi oleh perusahaan tersebut tidak menyebabkan kepanikan dan krisis pada tahun 2019, tetapi hal itu berdampak lebih besar pada bisnis konsumen yang menjadi tanggung jawabnya.