Google baru saja mengumumkan versi baru perangkat headset augmented reality (AR) Glass yang berfokus pada bisnis. Kini perangkat tersebut ditunjuk sebagai produk resmi Google ketimbang hanya produk percobaan.
Dilansir dari blog resmi Google, Selasa (21/5/2019), Glass Enterprise Edition 2 dilengkapi dengan prosesor tipe baru, kamera yang disempurnakan, konektivitas USB Tipe-C untuk pengisian daya lebih cepat serta aneka peningkatan baru lain.
Perusahaan tersebut masih tidak memposisikan Glass sebagai produk mainstream. Tetapi diharapkan penjualan Glass Enterprise Edition 2 lebih baik.
Perangkat ini dipindahkan dari perusahaan induk Google Alphabet X “moonshot factory” dan ke dalam keluarga produk Google, sehingga memungkinkan Google memenuhi permintaan pasar berkembang untuk produk wearable di tempat kerja.
Desain Glass pada dasarnya tidak banyak berubah. Unit ini masih menampilkan head-up display (HUD) yang relatif sederhana, bukan headset mixed-reality seperti Microsoft HoloLens. Tetapi mendapatkan peningkatan pemrosesan dengan chipset Qualcomm Snapdragon XR1, yang dirancang untuk AR dan VR.
Google mengklaim dengan kekuatan XR1, headset Glass baru dapat menggabungkan “visi komputer dan kemampuan machine learning muktahir. Perusahaan ini telah merilis alat visi komputer yang berfokus pada konsumen yang disebut Lens, menawarkan fitur seperti terjemahan dan rekomendasi restoran.
Google juga menambahkan frame pengaman baru ke Glass dalam kemitraan dengan Smith Optics, ditambah baterai yang lebih besar dan komponen yang ditingkatkan lainnya. Kini Glass juga berjalan di atas sistem operasi Android, dengan dukungan unntuk Android Enterprise Mobile Device Management.
Glass awalnya disebut sebagai headset AR pasar massal, tetapi setelah keluhan tentang privasi dan fungsionalitas, Google menciptakannya kembali sebagai alat untuk ahli bedah, pekerja pabrik, dan profesional lainnya.
Harga yang ditawarkan untuk Glass Enterprise Edition 2 menurut The Verge (20/5) adalah 999 dolar AS atau setara dengan Rp14,4 juta.